Digitalisasi distribusi tabung elpiji bersubsidi lebih pantas dilakukan karena langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VII DPR RI Syaikhul Islam mewacanakan agar PT Pertamina (Persero) juga dapat melakukan digitalisasi dalam penyaluran tabung elpiji bersubsidi, seperti halnya program digitalisasi kepada 5.518 SPBU di berbagai daerah.

"Digitalisasi distribusi elpiji (bersubsidi) ini lebih pantas, lebih layak, dan lebih perlu untuk dilakukan dari pada digitalisasi SPBU," kata Syaikhul Islam dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Digitalisasi distribusi tabung elpiji bersubsidi lebih pantas dilakukan karena langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Namun demikian, Syaikhul juga mengapresiasi bahwa akhir-akhir ini sudah jarang mendengar adanya kelangkaan elpiji di sejumlah daerah.

Dengan sistem digitalisasi elpiji tersebut diharapkan dapat memantau kondisi di titik-titik distribusi serta bagaimana distribusi itu bisa dirasakan masyarakat dan kelangkaan dapat dihindari.

Untuk itu, diharapkan digitalisasi dalam monitoring elpiji bersubsidi ini dapat dipertimbangkan PT Pertamina dan diprioritaskan daripada digitalisasi SPBU.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) melanjutkan program digitalisasi SPBU dengan mengembangkan sistem baru yakni autoreplenishment dan prepurchase.

Direktur Penunjang Bisnis Pertamina M Haryo Yunianto mengatakan bahwa transformasi digital dilakukan di seluruh proses bisnis inti di Pertamina, baik dari sisi upstream, midstream, downstream, maupun korporat.

“Meskipun kita dihadapkan dengan kondisi pandemi, semangat transformasi Pertamina yang berkelanjutan tetap kami gaungkan sebagai bagian dari komitmen mewujudkan visi sebagai perusahaan energi global serta mewujudkan kemandirian energi nasional," ujar Haryo.

Pada sisi upstream, Upstream Production Optimization sudah Go Live pada 10 Desember 2020, sisi midstream atau refinery sudah dilaksanakan predictive maintenance di Refinery Unit VI Balongan untuk menjaga kehandalan kilang dan stok, dan dalam sisi korporat adanya integrasi, joint operational dashboard dari hulu sampai hilir, digital procurement dan office automation dengan menggunakan sistem P-Office.
Baca juga: Pertamina proyeksikan impor LPG 2021 capai 7,2 juta metrik ton
Baca juga: Polisi endus sindikat penjualan tabung elpiji bersubsidi

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021