usaha yang terhenti karena pandemi bisa memulai lagi
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Edi Suharto mengatakan Program Kewirausahaan Sosial (Prokus) yang dihadirkan instansi tersebut untuk mewujudkan kemandirian ekonomi keluarga di Tanah Air.

"Yang menjadi sasaran Prokus adalah Program Keluarga Harapan (PKH) graduasi. Artinya, mereka-mereka yang sudah lulus dari program PKH," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Program tersebut diharapkan menjadi jembatan bagi mereka yang memiliki rintisan usaha sehingga lebih berkembang. Prokus yang diluncurkan Kemensos hadir di DKI Jakarta dan Majalengka.

Kemudian, para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) nantinya tidak hanya mendapatkan bantuan modal usaha tetapi juga mentoring atau pendampingan.

"Mereka akan terhubung dengan lembaga-lembaga permodalan seperti koperasi," ujar Edi.

Baca juga: Kemensos luncurkan program kewirausahaan sosial

Dalam pelaksanaannya, menurut dia, tidak hanya Bantuan Sosial Insentif Modal Usaha (BSiMU) namun juga mendapatkan pendamping Inkubasi Mentoring Bisnis (IMB).

"Ini adalah cara Kementerian Sosial hadir dan membuat mereka mandiri secara ekonomi," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang peserta Prokus dari Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Wiwi mengaku sudah merasakan manfaat dari program tersebut.

"Alhamdulillah ada perkembangan, omzet naik, usaha yang saya jalani yakni kue basah seperti donat," ujar dia.

Sebelum mendapatkan bantuan usaha dari Kemensos, produksi usahanya hanya dijual di lingkungan sekitar. Namun, setelah memperoleh bantuan sudah bisa sampai ke pasar-pasar.

Senada dengan itu peserta Prokus lainnya, Ida penjual makanan kering juga merasakan manfaat dari bantuan Kemensos tersebut.

"Bantuan sudah diterima, saya pakai untuk menambah modal usaha dan membantu meringankan masalah di keluarga. Terima kasih Kemensos," katanya.

Baca juga: Anggota DPR: kewirausahaan sosial kunci atasi kesenjangan

Sementara itu, pendamping Prokus Pipit mengatakan pandemi yang masih terus berlanjut membuat beberapa pelaku usaha berhenti untuk berproduksi karena omzet menurun. Namun, dengan adanya Prokus usaha masyarakat kembali bangkit.

"Bantuan Prokus ini sangat membantu KPM. Usaha yang terhenti karena pandemi bisa memulai lagi," kata dia yang mendampingi 30 KPM.

Pada 2021 Prokus memiliki target sasaran 7.000 KPM dengan bantuan modal Rp2 juta per KPM. Kemudian, proses pemberdayaan juga tetap dilakukan dengan pemberian bantuan sosial insentif modal usaha, inkubasi dan pendampingan bisnis dan sosial.

Selain dari dana APBN, Prokus juga akan didukung Hibah Langsung Dalam Negeri (HLDN) kepada penerima manfaat non PKH.

Baca juga: UGM ajak sarjana baru kembangkan kewirausahaan sosial melalui AKM
Baca juga: Zakat dan Kewirausahaan Sosial

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021