Batang (ANTARA) - Tim Pencari dan Penyelamat ( Search And Rescue) serta dibantu petugas Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah, menemukan korban tenggelam di pantai Roban Timur Kabupaten Batang, Jumat.

Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang Ulul Azmi di Batang, Jumat, mengatakan bahwa korban bernama M Adit Sugeng (16) merupakan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Selamat.

"Korban dikabarkan tenggelam arus sungai Lebeng yang berada di belakang ponpes pada Rabu (27/1), kemudian kasus itu dilaporkan dan dilakukan pencarian. Namun, dalam pencarian selama tiga terakhir ini, korban ditemukan terapung di pantai Roban Timur dalam kondisi meninggal dunia," katanya.

Baca juga: Tiga pekerja proyek drainase di Sumut tewas tertimbun longsor

Santri asal Kabupaten Brebes tersebut ditemukan kali pertama oleh penjaga tambak dengan kondisi terapung dan memakai baju koko berwarna oranye.

Ia mengatakan jenazah M Adit Sugeng langsung dapat dikenali oleh tim SAR karena dibagian dalam bawah baju yang dipakai korban tertulis nama Adit.

"Baju yang dipakai korban masih melekat dan ada tulisan namanya sehingga bisa langsung dikenali. Untuk selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD Limpung Subah untuk kepentingan visum," katanya Ulul Azmi.

Berdasarkan informasi yang di himpun, korban M Adit Sugeng (16) bersama tiga temannya hendak mengambil jahitan dan jajan di belakang Pondok Modern Selamat.

Setelah mengambil jahitan, Adit bersama tiga temannya yaitu Muhamad Rizal (16), Doni Fatah (16) M Arofah (16), kemudian bermaksud pulang ke ponpes dengan menyeberang sungai Lebeng yang berada di belakang ponpes.

Namun, saat melakukan penyeberangan, korban yang terakhir menyeberang mendadak air sungai meluap sehingga terseret arus dan baru ditemukan tiga hari kemudian dalam kondisi meninggal dunia di pantai Roban Timur, Kecamatan Subah.

Adapun tiga teman korban selamat karena saat menyeberang, kondisi arus sungai belum sempat meluap.

"Berdasar keterangan saksi, saat menyeberangi sungai tiba-tiba datang arus air cukup besar dan deras, Akibatnya korban yang masih berada di sungai terseret oleh air," katanya.


Baca juga: Tim SAR Ambon evakuasi empat korban kecelakaan laut
Baca juga: Sriwijaya Air evaluasi internal setelah kecelakaan SJ-182

Pewarta: Kutnadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021