BUMN perikanan, harus mampu mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya perikanan tangkap
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak mendorong BUMN sektor perikanan (gabungan Perum Perindo dan PT Perinus) untuk berperan besar dalam membantu memulihkan kondisi perekonomian nasional yang sangat terdampak pandemi COVID-19.

"BUMN perikanan mampu menjadi lokomotif pengelolaan sumber daya perikanan nasional sehingga mampu menghela pemulihan ekonomi nasional yang saat ini dilanda resesi," kata Amin Ak dalam rilis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Ia mengingatkan berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2018, potensi lestari sumber daya perikanan tangkap laut Indonesia mencapai sekitar 6,7 juta ton per tahun.

Dari jumlah tersebut, lanjut Amin, tingkat pemanfaatannya baru 53 persen atau sekitar 3,57 juta ton per tahun.

"Padahal jika seluruh potensi perikanan tangkap tersebut dimanfaatkan, nilai ekonomi yang diperoleh diperkirakan mencapai 15,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp211 triliun per tahun. Itu baru komoditas ikan, belum komoditas sumber daya laut lainnya," kata Amin.

Lebih lanjut Amin mengungkapkan tidak optimalnya pemanfaatan sumber daya perikanan tangkap di Indonesia karena masih rendahnya kapasitas alat penangkapan yang dimiliki.

Amin menyontohkan dari potensi perikanan tuna, cakalang, dan tongkol (TCT) sebesar 2,478 juta ton, produksi TCT 2019 hanya 129.785 ton atau baru 5,2 persen yang dimanfaatkan.

“Dibentuknya holding BUMN perikanan, harus mampu mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya perikanan tangkap dan industri olahan berbasis perikanan,” kata Amin.

Pembentukan holding semestinya menghilangkan tumpang tindih kepentingan bisnis Perindo-Perinus yang selama ini terjadi di lapangan.

Dengan demikian, ujar dia, hal ini seharusnya menjadi momentum untuk ekspansi pasar dan meningkatkan daya saing perusahaan.

Kementerian BUMN memperkirakan perikanan Indonesia bisa menghasilkan pendapatan Rp10,2 triliun, laba Rp1,06 triliun, dan total aset Rp5,87 triliun pada 2025, atau jauh di atas pendapatan Perindo sekitar Rp1 triliun dan Perinus Rp600 miliar pada 2019.

"Sudah saatnya BUMN Perikanan tampil sebagai lokomotif penghela pemulihan ekonomi nasional dengan penguatan devisa dari perikanan," ucap Amin.

Baca juga: Inovasi holding BUMN pangan menguntungkan sektor perikanan nasional
Baca juga: Pengamat: Holding BUMN pangan perlu wujudkan kedaulatan perikanan
Baca juga: Kementerian BUMN: Holding pangan bantu pemerataan produksi perikanan

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020