Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Jazilul Fawaid mengingatkan bahwa Empat Pilar MPR, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan gagasan para pahlawan.

"Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, juga merupakan gagasan para pahlawan," kata Gus Jazil, sapaan akrabnya, dalam pernyataan tertulis, di Jakarta, Rabu.

Hal tersebut disampaikan Gus Jazil saat sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kampung Tuminting, Kota Manado, Sulawesi Utara, bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November.

Baca juga: Wakil Ketua MPR: Hari Pahlawan adalah buah dari resolusi jihad

Pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya.

Menurut Gus Jazil, banyak pahlawan yang berasal dari Sulawesi Utara, seperti Sam Ratulangi dan AA Maramis sehingga jasa para pahlawan yang berjuang memerdekakan bangsa harus dihargai.

"AA Maramis merupakan sosok yang ikut merumuskan dasar negara," ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Di depan ratusan peserta yang terdiri dari mahasiswa, pemuda, ormas keagamaan, serta kelompok yang lainnya, Gus Jazil mengaku merasa berbahagia bisa berada di daerah di mana masyarakatnya ramah dan kotanya indah.

Baca juga: Wakil Ketua MPR: Generasi milenial harus jadi generasi emas

"Warga di sini murah senyum. Saya mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah datang ke Tuminting untuk mengikuti Sosialisasi Empat Pilar," ujarnya.

Alumnus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu mengingatkan bahwa sosialisasi Empat Pilar merupakan tugas MPR.

"Empat Pilar sebagai gagasan para pahlawan itulah yang menjadi pengikat bangsa Indonesia. Tanpa Empat Pilar, Indonesia tidak ada," tuturnya.

Ia mengatakan, Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang perlu diimplementasikan dalam kehidupan keseharian oleh seluruh komponen yang ada, dan nilai-nilai yang ada pada dasar negara tidak ada yang bertentangan dengan norma-norma yang hidup di masyarakat.

Baca juga: Gus Jazil: Aktualisasikan nilai-nilai kepahlawanan di masyarakat

Selain itu, Gus Jazil juga menyampaikan bahwa pada tanggal 9 Desember 2020 digelar pilkada serentak, termasuk di Manado dan Provinsi Sulawesi Utara, serta kabupaten lain di provinsi yang berbatasan dengan Filipina itu.

Dalam hajatan pesta demokrasi itu, kata dia, masyarakat sebagai pemilih memiliki suara sehingga masyarakat menggunakan haknya secara hikmah dan bijaksana.

"Jangan sebaliknya, suara ditukar dengan uang atau sembako," katanya.

Namun, kata dia, tantangan pilkada tidak hanya politik uang, tetapi penyebaran fitnah, hoaks, dan caci maki untuk memenangkan pilkada juga menjadi tantangan.

Baca juga: MPR: Empat konsensus kebangsaan jawab berbagai tantangan bangsa

Untuk itulah, Gus Jazil mengingatkan bahwa memenangkan pilkada perlu dilakukan secara hikmah dan bijaksana, dan hal demikian bisa terwujud bila masyarakat cerdas dalam berpolitik sehingga diperlukan pendidikan politik.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020