Lokasinya yang strategis membuat KIT Batang menjadi pilihan yang optimal untuk investasi kawasan industri
Jakarta (ANTARA) - PT PP (Persero) Tbk, BUMN konstruksi dan investasi nasional, bersama PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Perero) dan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) melakukan sinergi mempercepat proses pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang Fase 1 seluas 450 hektare.

"Melalui sinergi yang dilakukan antara Perseroan dengan beberapa BUMN dan lembaga pemerintahan merupakan salah satu inovasi model bisnis yang saat ini dijalankan oleh perusahaan," kata Direktur Utama PT PP Novel Arsyad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Selain bersinergi dengan dua persero tersebut, kata Novel, PT PP juga melakukan sinergi dengan Perumda Batang, BKPM, Kementerian BUMN dan pemangku kepentingan lainnya terus mempercepat penyelesaian administrasi dan pekerjaan lapangan pembangunan KIT Batang Fase 1 seluas 450 hektare.

Saat ini, PT PP bersama dengan Kawasan Industri Wijayakusuma dan PT Perkebunan Nusantara IX mempercepat progres pekerjaan pembangunan jalan akses sementara, perizinan, dan pembangunan marketing gallery.

Adapun progres pekerjaan lapangan yang tengah dilakukan oleh PT PP, antara lain pembangunan jalan akses sementara telah mencapai progres sebesar 90 persen, Clearing & Grubbing Zona 1 dengan progress sebesar 44,8 persen, Cut & Fill Zona 1 dengan progres sebesar 1,32 persen, dan marketing gallery dengan progres sebesar 65 persen.

KIT Batang terletak di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah yang memiliki total luas lahan untuk dikembangkan seluas 4.300 hektar. Pengembangan kawasan yang terletak di koridor industri utara pulau Jawa ini didasarkan pada konsep The Smart & Sustainable Industrial Estate untuk merespon revolusi industry 4.0 di Indonesia maupun global.

Dikatakan, KIT Batang ini dilayani oleh 5 jaringan infrastruktur utama yang memiliki konektivitas langsung dengan jalur kereta api yang menghubungkan pusat-pusat industri di sepanjang Pulau Jawa, terjangkau oleh 4 pelabuhan besar, 3 pelabuhan barang, 1 bandara internasional, akses Jalan Tol Trans Jawa, dan akses Jalan Nasional Rute 1 Pantura.

"Lokasinya yang strategis membuat KIT Batang menjadi pilihan yang optimal untuk investasi kawasan industri maupun tempat tinggal di masa depan," katanya.

Dalam pengembangan KIT Batang Tahap 1 ini akan dibangun beberapa fasilitas pendukung dan konektivitas kawasan, antara lain akses aementara kawasan, aimpang susun Tol KM 371+800, jalan sekunder sepanjang 11,4 km, jalan utama sepanjang 5,2 km, Marketing Gallery, perluasan stasiun dan pelabuhan daratan (dryport), jaringan listrik, suplai air baku, rumah susun sederhana sewa, dan Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) Sampah.

Kawasan tersebut memiliki jarak tempuh sepanjang 50 kilometer dari Bandara Ahmad Yani dan 65 kilometer dari Pelabuhan Tanjung Mas dengan waktu tempuh selama 50 menit.

KIT Batang merupakan bagian dari program Pemerintah untuk mendorong penguatan sektor Industri di Indonesia dan PT PP optimistis pembangunan Fase I ini dapat selesai sesuai dengan yang ditargetkan oleh Pemerintah.

Baca juga: PT PP tuntaskan pembangunan Dermaga IV Pelabuhan Merak-Bakauheni
Baca juga: PT PP gelar RUPSLB rombak susunan pengurus dua anak usaha
Baca juga: PT PP selesaikan lima proyek besar selama 2020

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020