Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 750 petugas gabungan dari Polri dan TNI dikerahkan untuk menjaga keamanan di sekitar lokasi aksi buruh yang dipusatkan di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat.

"Pengamanan di Patung Kuda ini kita menurunkan kurang lebih 750 personel baik dari TNI dan Polri. Di sini sudah kami sekat, karena saat ini tidak boleh (menyampaikan aksi) di Taman Pandang karena kan situasi berbeda dengan situasi pada umumnya," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Heru Novianto saat ditemui di depan Gedung Sapta Pesona, Kamis.

Heru mengatakan saat ini di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha sudah ada massa dari elemen buruh GEBRAK dengan jumlah 1.500 orang dan masih akan bertambah jumlahnya.

Kemungkinan akan tambah lagi karena ada yang masih dalam perjalanan. Buruh yang menyampaikan surat ke kita ada dari KASBI (GEBRAK) dan LEM SPSI.

"Mereka gabungan ada yang dari Jakarta Utara, Banten, Tangerang," ujar Heru.

Baca juga: 5 rute TransJakarta dimodifikasi imbas aksi buruh di Patung Kuda
Baca juga: Stasiun MRT Bundaran HI kembali dibuka


Heru mengatakan aksi buruh hanya akan dipusatkan di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, namun ada satu kelompok massa buruh yang bertahan di Monumen Tugu Tani.

"Saat ini ada kelompok yang mau di Tugu Tani, itu satu kelompok. Kita menunggu kabar dari sana berapa banyak jumlahnya, karena ini masih siang juga. Mungkin nanti jam 15.00 WIB kita baru bisa membaca pergerakan massa di sana," ujar Heru.

Massa buruh masih melakukan orasi terkait tuntutan agar pemerintah pusat membuat Perpu UU Cipta Kerja.

Hingga berita ini disiarkan, aksi yang dilakukan oleh GEBRAK dan LEM SPSI terpantau kondusif dan aman.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020