Banda Aceh (ANTARA) - Tim pelajar Aceh yang mewakili Indonesia di ajang International Festival of Engineering Science and Tachnology (I-FEST) 2020 yang diselenggarakan di Tunisia berhasil membawa pulang satu dari tiga medali perunggu yang dibawa pulang tim Indonesia di ajang tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri HD di Banda Aceh, Rabu, mengatakan dengan adanya prestasi di tingkat Internasional, maka membuktikan bahwa pelajar-pelajar Aceh sudah mampu bersaing dengan pelajar lain di dunia.

Ada pun kedua pelajar Aceh yang merupakan siswa SMAN 1 Takengon, yaitu Lolandra dan Gantara Igemuri, memperoleh Medali Perunggu di Bidang Life and Biology dengan judul penelitian mereka yaitu Processing coffee beans with natural fermentation (dry proses) to improve the flavor of arabica coffee beans.

"Alhamdulillah, hari ini kita mendengar anak-anak kita sudah bisa berprestasi di ajang Internasional. Ini merupakan suatu kebanggaan untuk pendidikan Aceh khususnya dan negara Indonesia pada umumnya," katanya.

Baca juga: Mensos dukung anak peserta PKH maju di lomba sains internasional

Baca juga: Putra Bupati Serang raih emas pada kompetisi sains di India


Ia mengatakan prestasi yang diraih oleh siswa tersebut merupakan hasil kerjasama dan pembelajaran yang baik oleh guru terhadap siswanya.

"Mudah-mudahan ini menjadi motivasi bagi siswa-siswi lain agar dapat bersemangat dalam berprestasi. Wabah COVID-19 ini jangan sampai menghalangi kita dalam berprestasi," katanya.

Menurut dia, pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia bukanlah halangan bagi mereka untuk tetap bisa berprestasi dan mengukur kemampuan siswa Indonesia di antara anak-anak di belahan dunia lainnya.

"Kami berharap bahwa dengan adanya lomba ini kita bisa tetap memacu jiwa berprestasi anak-anak di tingkat nasional bahkan internasional," katanya.

Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Zulkifli mengatakan mereka meneliti proses pengolahan kopi arabica secara fermentasi alami untuk meningkatkan cita rasa biji kopi.

"Kopi merupakan salah satu komoditi unggulan di Aceh dan dengan adanya penelitian ini juga akan dapat mempromosikan kopi Aceh di dunia," katanya.

Zulkifli menjelaskan bahwa I-FEST merupakan ajang kompetisi internasional bergengsi yang diikuti oleh puluhan negara dan ratusan karya proyek penelitian dan invensi.

"Kita sangat bersyukur bahwa semakin banyak siswa Aceh yang berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Ini tidak terlepas dari pembinaan yang dilakukan oleh guru-guru di sekolahnya masing-masing," katanya.*

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020