Titik panas tersebut tersebar di 21 kabupaten di provinsi berbasis kepulauan ini
Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi sebanyak 1.369 titik panas ada di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) sepanjang Januari hingga Oktober 2020.

"Titik panas tersebut tersebar di 21 kabupaten di provinsi berbasis kepulauan ini," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi El Tari, Agung Sudiono Abadi di Kupang, Selasa, berkaitan dengan perkembangan peta sebaran titik panas di wilayah NTT saat ini.

Sebaran titik panas ini, kata dia, berdasarkan analisis peta sebaran titik panas dengan pantauan Satelit Terra, Aqua, Suomi NPP dan NOAA20 oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Sebaran titik panas terbanyak terdapat di wilayah Kabupaten Sumba Timur yakni sebanyk 295 titik panas, disusul Kabupaten Kupang 198 titik panas, Sumba Tengah 130 titik panas.

Kabupaten Sumba Barat 113 titik panas, Alor 91 titik panas, Sumba Barat Daya 62 titik panas, Manggarai 58 titik panas, Kabupaten Belu 57 titik panas, Timor Tengah Selatan dan Flores Timur masing-masing 44 titik panas.

Sementara titik panas yang terdeteksi paling sedikit terdapat di wilayah Sabu Raijua yakni satu titik panas, Manggarai Barat sembilan titik panas, Malaka 11 titik panas, Ende sebanyak 13 titik panas, Sikka 28 titik panas, Rote Ndao 27 titik panas, Nagekeo 32 titik panas dan Manggarai Timur 35 titik panas.

Ia menjelaskan, titik panas tersebut bukan berarti jumlah sebenarnya titik api atau kebakaran dan bukan merupakan titik api (firespot) pada suatu wilayah.

Informasi sebaran titik panas merupakan indikator awal kebakaran lahan serta dapat dimanfaatkan dalam deteksi area terbakar, demikian Agung Sudiono Abadi.

Baca juga: BMKG catat 14 hotspot di wilayah NTT

Baca juga: Lapan deteksi 65 titik panas di NTT

Baca juga: Kekeringan picu titik panas di NTT

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020