Ini salah satu upaya kami meningkatkan kesejahteraan petani dan membangun kedaulatan pangan berbasis masyarakat.
Jakarta (ANTARA) - Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani) membangun korporasi petani budi daya padi seluas 1.000 hektare di Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Ini salah satu upaya kami meningkatkan kesejahteraan petani dan membangun kedaulatan pangan berbasis masyarakat," ujar Ketua Umum Intani Guntur Subagja Mahardika di Jakarta, Minggu.

Korporasi petani budi daya padi tersebut, tambahnya melalui keterangan tertulis, mengolaborasikan para pemangku kepentingan sektor pertanian secara terintegrasi mulai dari on-farm (budi daya) hingga off-farm (pascapanen).

Baca juga: Hari pangan, konsep korporasi harus libatkan petani sebagai subjek

Menurut dia, Intani menggandeng Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan para pelaku industri pertanian mulai dari sarana produksi pertanian, permodalan, pendampingan, produksi pasca panen, teknologi, hingga off-taker (pembeli hasil produksi)

Sebelumnya pada Sabtu (17/10) Korporasi Petani menggelar penanaman perdana padi yang dilakukan Ketua Umum Intani Guntur Subagja Mahardika, Kepala Pusat Penganekaragaman Pangan Kementerian Pertanian Yasid Taufik, Direktur Diniyah dan Pesantren Kementerian Agama Waryono.

Hadir juga, Direktur Tanifund Edison Tobing, Direktur Utama PT Mitra Bumdes Nusantara (MBN) Agus Erhan, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Pangan (PIP) Budiono, GM PT Pupuk Kujang M Yudi dan KH Samsuri, pengasuh Pesantren Pemberdayaan Al-Muhtadin.

Baca juga: Mentan pastikan proyek lumbung pangan berkonsep korporasi petani

Sementara itu untuk melakukan monitoring dan evaluasi korporasi petani, Intani menggandeng perguruan tinggi melalui Center for Strategic Policy Studies (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia.

"CSPS melakukan pemetaan, kajian, monitoring dan evaluasi hingga analisis SROI (social return on investment," ujarnya.

Kepala Pusat Penganekaragaman Pangan Kementan Yasid Taufik menyatakan keyakinannya korporasi petani akan menjadikan produksi efisien serta kualitas dan kuantitas lebih baik selain itu skala ekonomi memadai.
"Budi daya padi dengan skala ekonomi yang memadai ini maka petani akan sejahtera," katanya.

Direktur Diniyah dan Pesantren Kementerian Agama Waryono mengapresiasi korporasi petani Intani yang melibatkan pesantren sebagai hub dan penggerak masyarakat.

Direktur Tanifund Edison Tobing menyampaikan Tanifund dan Tanihub Group akan membantu permasalahan-permasalahan petani, baik dari permodalan, teknologi, maupun pasar.

Untuk menembus pasar global, Presiden Arab Saudi - Indonesia Business Council, Hasan Gaido menyatakan siap membantu membuka jalur ekspor produk-produk pertanian Indonesia ke Timur Tengah dan sekitarnya.
 

Pewarta: Subagyo
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020