Pengeluaran pemerintah saat ini masih jadi tumpuan, namun setelah pandemi selesai, lalu ekonomi maju, maka konsumsi dan investasi diharapkan 'pick up'
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyatakan Indonesia saat ini tengah berupaya untuk terus memperbaiki perekonomian dalam rangka mencapai Visi Emas 2045 dengan tetap mengutamakan penanganan pandemi COVID-19.

Visi tersebut adalah Indonesia menargetkan produk domestik bruto atau PDB mencapai tujuh triliun dolar AS, sehingga mampu menjadi negara yang masuk sebagai lima besar kekuatan ekonomi dunia pada 2045.

"Cara pandang kami adalah Indonesia dalam upaya terus perbaiki perekonomian untuk capai visi emas 2045," katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Senin.

Baca juga: Realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional capai 45,8 persen

Suahasil mengatakan pemerintah tetap fokus pada penanganan pandemi karena telah menimbulkan krisis yang menghambat upaya pemerintah dalam mencapai target Indonesia menjadi negara maju pada 2045.

Ia menyebutkan sebenarnya situasi pada Januari tahun ini cukup optimistis namun ketika pandemi mulai memasuki dalam negeri yakni pada Februari, Maret, hingga sekarang menyebabkan perubahan sangat besar dalam perekonomian.

"Kita lihat perubahan sangat mendasar akibat pandemi, namun kita tetap dalam path untuk Indonesia emas 2045 negara maju," ujarnya.

Ia menjelaskan kuartal I tahun ini mengalami tekanan cukup dalam yaitu hanya mampu tumbuh 2,97 persen dari yang biasanya hingga 5 persen akibat pandemi COVID-19.

Kemudian. pada kuartal II 2020 tekanan semakin meningkat dalam perekonomian yakni terkontraksi mencapai 5,32 persen, karena adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mengurangi penyebaran COVID-19.

Sementara, pada kuartal III ini telah mulai terlihat adanya pemulihan terhadap kegiatan perekonomian meskipun diprediksikan masih akan mengalami kontraksi, namun tidak sedalam kuartal sebelumnya.

"Track ini kita jaga agar tetap dalam track Indonesia maju, namun dengan tetap menangani pandemi," tegasnya.

Oleh sebab itu, Suahasil menuturkan pemerintah terus berupaya membuat transformasi ekonomi dalam rangka menjaga pemulihan yang telah terjadi dan mengejar visi Indonesia menjadi negara maju pada 2045.

Menurutnya, transformasi ekonomi tetap harus dilakukan di tengah pandemi agar ketika krisis telah berakhir maka Indonesia siap melangkah dan melompat lebih jauh ke depan.

Ia mengatakan transformasi ekonomi dilakukan dengan memperhatikan komposisi perekonomian Indonesia yaitu konsumsi rumah tangga yang berkontribusi 57 persen terhadap PDB, investasi berkontribusi 30 persen terhadap PDB, serta pengeluaran pemerintah.

"Pengeluaran pemerintah saat ini masih jadi tumpuan, namun setelah pandemi selesai, lalu ekonomi maju, maka konsumsi dan investasi diharapkan pick up," ujarnya.

Baca juga: Kemenkeu: Karakteristik krisis akibat pandemi COVID-19 sangat berbeda
Baca juga: Dorong konsumsi, Satgas PEN : Uang jangan banyak mengendap di bank

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020