Jakarta (ANTARA News) - Atase Perdagangan China untuk Indonesia Huang Xi mengatakan bahwa berlakunya ASEAN-China Free Treade Area (ACFTA) tidak akan menyulitkan Indonesia, namun akan saling menguntungkan dua pihak (ASEAN-China).

"Kita tahu dengan berjalannya FTA ini tidak menyulitkan Indonesia, tapi sama-sama menang antara ASEAN dan China," katanya dalam diskusi "Peluang dan Tantangan ACFTA) di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, pengusaha China sedang melakukan pemindahan industrinya ke ASEAN karena biaya produksi di China mulai meningkat, maka industri China akan pindah ke Vietnam, Kamboja, atau Indonesia.

"Saya mewakili pemerintah China mengharapkan saudara-saudara bisa melihat hal yang positif dari berjalannya ACFTA ini. Saya juga mengharapkan industri di Indonesia bisa bekerjasama dengan industri China agar bisa maju bersama-sama," ujarnya.

Berdasarkan data statistik, pada kuartal pertama 2010, ekspor dan impor antara Indonesia dengan China sama-sama tumbuh tinggi. Oleh karena itu, ia berharap dengan ACFTA pertumbuhan perdagangan barang dan jasa serta investasi akan semakin tinggi.

"Saya tahu di sini banyak pengusaha yang bisa mendapatkan banyak manfaat dari ACFTA ini terutama mengenai mesin dan peralatan dari China. Kalau tadi dikatakan infrastruktur Indonesia masih lemah, China bisa bantu itu," tuturnya.

Sejak 2008, China sudah melakukan terlibat dalam proyek pembangunan pembangkit listrik 10ribu mega watt. Akibatnya ekspor China ke Indonesia 2008 naik terutama untuk kepentingan proyek tersebut.

"Saya percaya untuk selanjutnya China akan banyak membantu Indonesia dalam bidang infrastruktur supaya bisa tumbuh bersama," tambahnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofjan Wanandi mengatakan masalah daya saing dalam pasar bebas dengan pemerintah dan swasta harus sama-sama mengerjakan bagiannya masing-masing.

"Yang paling penting bagaimana semua mengerjakan PRnya, pemerintah menurunkan ekonomi biaya tinggi, mengefisienkan birokrasi, membuat bunga (kredit) lebih murah, sementara swasta meningkatkan daya saing produknya," ujarnya.

Menurut dia, munculnya keluhan masalah ACFTA harus dianggap sebagai momentum untuk benar-benar mulai memperbaiki daya saing industri di Indonesia.

"Jangan sampai kita kehilangan peluang lagi. ACFTA ini harus kita gunakan sebagai cambuk untuk membangunkan diri sendiri. Ini yang harus kita lakukan bersama dan tidak saling menyalahkan," tambahnya.


(T.E014/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010