Jakarta (ANTARA) -
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyampaikan ajakan untuk menjadikan peringatan Hari Batik Nasional momentum kebangkitan produk-produk asli Indonesia.
 
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat atau yang akrab disapa Rerie dalam rilisnya di Jakarta, Jumat, mengatakan hal itu untuk menyelamatkan perekonomian nasional dari ancaman krisis di masa pandemi.
 
"Saat ini kita memang dihadapkan pada kondisi perekonomian nasional yang sulit bergerak. Perlu berbagai upaya yang efektif agar perekonomian nasional bisa keluar dari kondisi resesi," kata Lestari Moerdijat.
 
Karena itu, menurut Lestari Moerdijat, bangsa Indonesia harus bisa memanfaatkan momentum yang ada seefektif mungkin. Peringatan Hari Batik Nasional, kata Rerie bisa dijadikan salah satu momentum kepedulian kita terhadap produk-produk karya anak bangsa.
 
"Momentum sekecil apa pun yang ada saat ini harus bisa kita manfaatkan untuk mendorong agar perekonomian kita bisa bergerak, tumbuh kembali dan keluar dari krisis. Kecintaan masyarakat terhadap karya anak bangsa bisa jadi pintu masuk untuk menggerakkan perekonomian nasional," ujar Rerie.
 
Selain potensi ekspor industri kreatif anak bangsa, seperti batik, tenun nusantara dan produk kerajinan lainnya, menurut dia potensi pasar dalam negeri juga sangat besar dengan jumlah penduduk 230 juta dan hampir 50 persen terdiri dari penduduk berusia di bawah 29 tahun.
 
Di sisi lain, Rerie menjelaskan sektor UMKM juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM, sebanyak 98,7 persen usaha di Indonesia merupakan usaha mikro.
 
"Dengan jumlah tersebut, UMKM mampu menyerap 89,17 persen tenaga kerja domestik," ucapnya.
 
Dengan strategi pemasaran yang melibatkan sejumlah komunitas dan memanfaatkan semangat gotong royong yang berkembang di tengah masyarakat, Rerie yakin UMKM bisa kembali menjadi salah satu motor penggerak perekonomian saat ini.
 
"Tentu saja berbagai upaya tersebut juga memerlukan keterlibatan aktif Pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang sehat bagi para pelaku ekonomi di tanah air," ujar Rerie.

Baca juga: Peringati Hari Batik, Kemendes PDTT dorong gerakan cinta batik

Baca juga: Pesan Didiet Maulana di Hari Batik Nasional

Baca juga: Batik Melayu Riau kekurangan penerus hanya dua perajin tersisa

Baca juga: Batik mengandung nilai budaya yang tidak dimiliki bangsa lain

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020