Razia pertama dilakukan di salah satu warnet di Jalan Kayu Agung Bandung. Dalam razia tersebut petugas berhasil menjaring puluhan siswa SMA bahkan hingga siswa SD sedang asyik menggunakan internet.
"Tadi habis pulang sekolah. Sekolahnya masuk jam 07.00 pagi keluar jam 10.00. Makanya saya ke warnet," ujar salah seorang siswa SD, Ferial (11), yang terjaring dalam razia.
Hal serupa juga di utara Kelvin Octa, siswa kelas XII SMAN17 Bandung ini, mengaku, kalau dirinya tidak sedang bolos sekolah.
"Silahkan saja cek ke sekolah saya kalau saya bohong. Saya sudah pulang sekolah kok. Kebetulan tadi hanya persiapan buat try out. Jadi bisa pulang lebih awal," ujar Kelvin.
Razia kemudian berlanjut ke Jalan Buah Batu, Selontongan dan Kliningan Bandung.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Operasi Satpol PP Kota Bandung Kurnaedi, mengatakan, razia tersebut akan dilakukan di 37 warnet yang diduga sering dijadikan tempat membolos para pelajar.
Ia mengatakan, razia tersebut dilakukan guna menertibkan para siswa yang berada di luar sekolah saat jam belajar serta supaya para siswa kembali fokus belajar untuk menghadapi ujian nasional (UN) yang semakin dekat.
Selain menegur siswa yang kedapatan berada di warnet, dalam Razia tersebut, petugas juga mengingatkan para pemilik dan pengelola warnet untuk tidak menerima para siswa berseragam.
"Kami harap, pemilik warnet dapat mengingatkan anak sekolah yang ke warnet pada saat jam sekolah. Tanya kepentingan apa, jika ada anak sekolah yang ngenet di jam sekolah kalau bisa jangan diterima," ujar Kurnaedi.
Sebelumnya, Kepala Satpol PP Kota Bandung, Ferdy Ligaswara, menyatakan, banyak mendapat laporan dari orang tua siswa yang resah dengan keberadaan warnet yang sering dijadikan tempat membolos pelajar.
Oleh karenanya, menindaklanjuti keluhan tersebut maka pihaknya mencetuskan untuk menggelar razia di warung internet.
(ANT/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010
