Yogyakarta (ANTARA) - Selter Tegalrejo Yogyakarta mulai dioperasionalkan untuk menangani warga Kota Yogyakarta yang terkonfirmasi positif COVID-19, namun tidak menunjukkan gejala, dengan 19 pasien sebagai penghuni pertama saat selter tersebut dibuka.

“Mulai sore hari ini dibuka. Seluruh pasien yang menempati selter dijemput oleh petugas kesehatan dari puskesmas di tempat tinggal mereka,” kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di sela pengecekan terakhir operasional Selter Tegalrejo di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, Pemerintah Kota Yogyakarta dan juga Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta menyusun berbagai kriteria bagi pasien terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala yang bisa menempati selter tersebut untuk memulihkan dari dari paparan virus Corona.

Kriteria tersebut di antaranya, warga Kota Yogyakarta, warga miskin, tidak memiliki tempat yang layak untuk melakukan isolasi mandiri di rumah, tidak ada tempat layak di lingkungan tempat tinggalnya yang bisa dijadikan tempat isolasi mandiri, lansia, ibu hamil, dan anak-anak.

Baca juga: Yogyakarta pusatkan dapur umum selter pasien COVID-19 di Posko Tagana

Baca juga: Penempatan pasien di selter COVID-19 Yogyakarta dilakukan selektif


“Terkadang tidak mudah mengajak masyarakat untuk melakukan isolasi di selter karena mereka lebih memilih di rumah masing-masing. Tetapi, jika kondisi di rumahnya tidak memungkinkan, maka sebaiknya memang harus menjalani isolasi di selter,” katanya.

Petugas kesehatan di wilayah dan pemangku kepentingan di wilayah, kata Haryadi, perlu melakukan pendekatan secara manusiawi dan memastikan bahwa penanganan di selter pun dilakukan dengan pendekatan yang manusiawi.

“Tujuan ditempatkan di selter agar tidak semakin menularkan virus ke orang di sekitarnya,” katanya yang menyebut pendekatan tidak mudah apabila ada anak-anak balita yang terpapar COVID-19.

Selain tim dokter untuk mengawasi kondisi kesehatan pasien, juga disiapkan psikolog di selter untuk membantu pasien menjalani proses isolasi mandiri.

Selama menempati Selter Tegalrejo, seluruh penghuni diminta mematuhi peraturan dan tata tertib yang sudah ditetapkan sehingga seluruh pasien bisa memulihkan kondisi kesehatan dengan baik.

“Kebutuhan mereka sehari-hari pun dicukupi semuanya di selter. Makan dijamin tiga kali sehari sehingga tidak diperbolehkan menerima kiriman makanan dari luar atau dijenguk oleh keluarga,” katanya.

Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan HB X yang juga meninjau kesiapan Selter Tegalrejo berharap, selter adalah pilihan bagi pasien terkonfirmasi positif yang tidak bisa menjalankan isolasi mandiri dengan baik.

“Harapan saya, pasien dapat memulihkan kondisi kesehatannya dengan baik dan setelah menjalani isolasi, mereka sembuh. Tidak lagi positif tetapi negatif COVID-19,” katanya.

Terkait fasilitas selter yang memiliki kapasitas 84 orang tersebut, Sultan HB X menyatakan bangunan dalam kondisi yang baik dengan fasilitas yang cukup, bahkan lingkungan pun sangat mendukung.*

Baca juga: Rusunawa Bener Yogyakarta segera dijadikan selter pasien COVID-19

Baca juga: Yogyakarta bidik sejumlah fasilitas untuk alternatif isolasi COVID-19


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020