Magelang (ANTARA) - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) kabupaten/kota se-Jawa Tengah dideklarasikan di Kota Magelang, Jumat, dihadiri ratusan orang.

Deklarasi yang berlangsung di sisi timur Alun-Alun Kota Magelang, Jumat, dihadiri antara lain Ketua Presidium KAMI Jateng Mudrik Sangidu dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Gatot Nurmantyo dalam sambutannya mengatakan pihaknya bersyukur KAMI di 35 kabupaten/kota Jateng dideklarasikan di Magelang, sehingga KAMI semakin tumbuh berkembang.

Baca juga: KAMI nyatakan dukungannya terhadap kebijakan pemerintah

"Hebatnya KAMI ini tidak ada yang menyuruh, jadi semuanya berdiri sendiri-sendiri karena jiwa perjuangan yang luar biasa," katanya.

Menurut dia, dalam pertumbuhan itu wajar kalau ada hambatan dan tantangan dan hal itu adalah peringatan dari Allah SWT agar KAMI lebih tangguh, maju, kuat, dan lebih hebat lagi.

"KAMI ini adalah gerakan moral. Apalagi gerakan moral akan banyak tantangan, banyak hambatan karena itu KAMI selalu berpedoman sekali layar terkembang pantang surut mundur ke belakang sampai Indonesia menjadi negara maju, berdaulat, adil, dan makmur," katanya.

Ia mengatakan saat menjadi prajurit TNI pernah bersumpah, yaitu setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Baca juga: Pakar ingatkan KAMI bersikap secara konstitusional

"Mengapa saya bangkit karena ada sebagian kelompok yang terorganisasi rapi, besar, dan berusaha untuk mengubah Pancasila. Menggantikan Pancasila berarti mengganti NKRI, maka itulah saya bergabung dengan KAMI untuk menyelamatkan NKRI," katanya.

Pada akhir acara deklarasi tersebut sempat terjadi insiden dengan akan masuknya sekelompok ormas ke arena deklarasi namun dapat dicegah oleh pihak keamanan.

Dalam insiden tersebut seorang anggota Brimob yang melakukan pengamanan mengalami luka di bagian muka karena terkena lemparan batu.

"Satu anggota Brimob terkena lemparan batu, mudah-mudahan segera sembuh," kata Kapolres Magelang Kota AKBP Nugroho Ari Setyawan.

Baca juga: Pengamat: KAMI akan jadi partai politik

Ia mengatakan dalam pengamanan kegiatan ini diterjunkan sekitar 500 personel dari TNI, Polri, dan Satpol PP.

"Saya mengamankan masyarakat secara umum, jangan sampai ada suatu kegiatan kemudian berdampak pada masyarakat umum, kepentingan publik paling utama," katanya.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020