Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Indonesia untuk Iran Iwan Wiranata Atmadja mengatakan bahwa ketegangan politik yang terjadi di Iran setelah kerusuhan pasca pemilhan umum tidak mempengaruhi hubungan dwipihak Indonesia-Iran.

"Saya tidak melihat situasi politik dalam negeri Iran berpengaruh dalam peningkatan hubungan bilateral dengan Indonesia," katanya di sela-sela rapat kerja pimpinan Kementerian Luar Negeri dan Kepala Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri tahun 2010 di Jakarta, Sabtu.

Menurutnya, keamanan dalam negeri Iran saat ini cukup stabil dan aman untuk investasi.

"Demonstrasi ada, tapi di Indonesia juga ada (demonstrasi). Situasi cukup kondusif," katanya.

Ia mengatakan, persoalan dalam negeri Iran tidak menjadi masalah karena hubungan dwipihak Indonesia dan Iran sejak lama memang telah dibayang-bayangi ketegangan antara Iran dengan Barat dalam soal program nuklir Iran.

Kedua negara membuktikan dapat bekerjasama dengan baik di berbagai forum, antara lain PBB, D-8, dan OKI, pandang Iwan.

"Hubungan baik jalan terus dan kita selalu memberikan pengertian terhadap pemerintah Iran atas sikap-sikap politik kita," jelasnya seraya menyebutkan bahwa kedua presiden --Susilo Bambang Yudhoyono dan Mahmud Ahmadinejad, yang keduanya sedang menjabat periode kedua-- telah saling berkunjung.

"Indonesia justru harus pandai-pandai mencari peluang kerja sama ekonomi," kata Iwan.

Ia menggarisbawahi minyak dan gas sebagai salah satu potensi besar yang dapat dimanfaatkan dari Iran.

Berdasarkan kesepakatan tahun 2006 selain kewajiban Iran memasok minyak mentah untuk kilang Banten, kedua negara juga memiliki pabrik pupuk urea bersama di salah satu kota di Iran.

Iwan mengungkapkan, produk-produk Indonesia yang masuk ke Iran antara lain adalah garmen, alat-alat listrik, karet dan kertas. Indonesia juga berusaha mendorong peningkatan jumlah wisatawan Iran ke Indonesia. (*)
G003/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010