Pemeriksaan saksi Lo Jecky, swasta untuk tersangka NHD terkait tindak pidana korupsi suap dan gratifikasi terkait dengan perkara di Mahkamah Agung pada tahun 2011-2016
Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa memanggil saksi Lo Jecky dari unsur swasta dalam penyidikan kasus suap dan gratifikasi terkait dengan perkara di Mahkamah Agung (MA) pada tahun 2011-2016.

Jecky dijadwalkan diperiksa untuk tersangka mantan Sekretaris MA Nurhadi (NHD).

"Pemeriksaan saksi Lo Jecky, swasta untuk tersangka NHD terkait tindak pidana korupsi suap dan gratifikasi terkait dengan perkara di Mahkamah Agung pada tahun 2011-2016," ucap Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Tujuh notaris dipanggil jadi saksi kasus RTH Kota Bandung
Baca juga: Sahroni apresiasi kinerja KPK kembalikan uang negara Rp90 triliun
Baca juga: Dewas KPK tunda pengumuman putusan etik


Ali mengatakan penyidik KPK masih terus mengumpulkan alat bukti antara lain melalui keterangan saksi-saksi guna melengkapi dan merampungkan berkas perkara penyidikan tersangka Nurhadi.

Selain Nurhadi, KPK juga telah menetapkan menantu Nurhadi, Rezky Herbiyono (RHE) dan Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT) Hiendra Soenjoto (HS) sebagai tersangka. Untuk tersangka Hiendra saat ini masih menjadi buronan.

Nurhadi dan Rezky ditetapkan sebagai tersangka penerima suap dan gratifikasi senilai Rp46 miliar terkait pengurusan sejumlah perkara di MA sedangkan Hiendra ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap.

Adapun penerimaan suap tersebut terkait pengurusan perkara perdata PT MIT vs PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) kurang lebih sebesar Rp14 miliar, perkara perdata sengketa saham di PT MIT kurang lebih sebesar Rp33,1 miliar dan gratifikasi terkait perkara di pengadilan kurang lebih Rp12,9 miliar sehingga akumulasi yang diduga diterima kurang lebih sebesar Rp46 miliar.

Baca juga: KPK konfirmasi ke desainer Eddy Betty aliran uang dari menantu Nurhadi
Baca juga: KPK panggil dua saksi kumpulkan bukti penyidikan kasus Nurhadi
Baca juga: KPK ungkap kendala lacak aset Nurhadi di lapangan

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020