Jakarta (ANTARA News) - Produk sepatu dan garmen (pakaian jadi) Indonesia telah siap bersaing dengan produk-produk asing terkait pemberlakukan perdagangan bebas ASEAN-China (ASEAN-China free trade agreement/AC-FTA), demikian pengamatan Menteri Negara Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan.

"Dari pengamatan di lapangan secara random, menunjukan produk kita khususnya garmen dan sepatu siap bersaing menghadapi AC-FTA," kata Sjarifuddin Hasan di sela-sela kunjungan ke Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan peninjauan langsung di lapangan secara random untuk dua produk lokal yakni garmen di Pasar Tanahabang dan sepatu di sentra produksinya Cibaduyut, Jawa Barat.

Menurut dia, berdasarkan informasi dari pelaku usaha dan konsumen di dua tempat tersebut, produk lokal masih relatif unggul dibandingkan produk impor dari China.

"Yang jelas kualitas produk lokal masih lebih bagus, konsumen juga melihat produk Indonesia lebih berkualitas, dan harga lebih murah," katanya.

Ia mengatakan, para penjual di Pasar Tanahabang, Jakarta, terbukti cenderung lebih memilih produk buatan lokal.

"Hal yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan lagi kualitas produk agar semakin bisa bersaing," katanya.

Selain itu, Menteri berpendapat ketahanan ekonomi harus ditingkatkan di samping juga memperbesar produktivitas barang agar terjadi efisiensi biaya operasional.

Pihaknya menyatakan akan membina pelaku UKM agar dapat meningkatkan produktivitasnya supaya harga perunit dapat ditekan lebih rendah.

"Saya lihat langsung di lapangan, informasi yang dapat disimpulkan kita siap bersaing dalam AC-FTA," katanya.

Ia menyatakan akan meninjau dan menginventarisir produk lain setelah sepatu dan garmen seperti elektronik, steel (baja), makanan, dan minuman.

Menteri menganalisis, khusus di Pasar Tanahabang, komposisi produk yang dipasarkan sampai saat ini adalah 53 persen buatan lokal dan 47 persen buatan impor (sebagian besar China).
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010