Ambon (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Maluku Wahid Laitupa menyarankan penambahan pos-pos penganaman aparat kepolisian di sejumlah desa, Jasirah Leihitu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah guna menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Kami sarankan di setiap negeri ada pos untuk bisa menampung minimal tiga anggota polisi sebagai perpanjangan tangan Polsek Lehitu yang jaraknya cukup jauh dari setiap desa. Apabila terjadi konflik, akan memakan waktu tempuh agak lama," kata Wahid di Ambon, Kamis.

Penjelasan Wahid disampaikan saat melakukan pertemuan dengan Kapolda Maluku Irjen Pol. Baharudin Djafar.

Menurut dia, kunjungan silaturahmi sekaligus ini ingin membahas tentang agenda-agenda ke depannya terkait dengan situasi kamtibmas di Jasirah Lehitu.

"Untuk pembangunan, kami usulkan dan rencanakan pembangunan pos pengamanan di Negeri Lima, Mamala, Morela, dan Negeri Asilulu," katanya.

Baca juga: Warga Leihitu kembali mengungsi pascagempa magnitudo 5,2

Baca juga: Karhutla di Leihitu hanguskan tanaman cengkih dan pala


Sementara itu, Kapolda Irjen Pol. Baharudin Djafar mengatakan bahwa di daerah itu masih sering terjadi perkelahian antarkampung karena rendahnya iman dan akhlak.

"Untuk membangun iman dan akhlak ini, kita perlu memakmurkan tempat ibadah karena dari tempat ibadah ini iman dan akhlak kita bisa tumbuh menjadi baik," kata Kapolda.

Terkait dengan rencana pembangunan pos pengamanan di beberaoa titik, Kapolda memandang perlu pembahasan dan merencanakannya lebih lanjut.

"Hal ini akan disampaikan dan dibicarakan dengan Poltresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease. Semoga ke depannya bisa teralisasi demi menwujudkan kemananan dan ketertiban di masyarakat," kata Kapolda dalam pertemuan tersebut yang juga dihadiri Karo Ops Kombes Pol. Antonius Wantri Yuliyanto.

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020