Kendari (ANTARA) - Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan kasus meninggal akibat virus corona di daerah itu bertambah dua orang sehingga total pasien meninggal menjadi 24 orang per 24 Agustus 2020.

Juru Bicara (Jubir) Satgas COVID-19 Sultra, La Ode Rabiul Awal, di Kendari, Senin, mengatakan kedua pasien yang meninggal tersebut berjenis kelamin perempuan dan masing-masing satu orang dari Kota Kendari dan Kabupaten Muna.

"Hari ini kasus meninggal bertambah dua orang, keduanya berjenis kelamin perempuan. Kendari satu orang dan Muna satu orang. Kedua jenazah sudah dimakamkan sesuai protokol kesehatan jenazah COVID-19," kata Rabiul.

Baca juga: Dokter bedah di Yogyakarta meninggal dunia akibat COVID-19

Selain terjadi penambahan kasus meninggal, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sultra ini, juga menyampaikan bahwa hari ini Sultra masih ada penambahan empat kasus positif baru dengan rincian Muna satu orang, Kota Kendari tiga orang sehingga total kasus konfirmasi positif COVID-19 secara keseluruhan menjadi 1.327 orang.

Pria yang akrab disapa Dokter Wayong ini juga menyampaikan bahwa pasien sembuh di Sultra juga ada penambahan sebanyak delapan orang dengan rincian Kabupaten Buton satu orang, Muna Barat dua orang dan Buton Tengah lima orang, sehingga total pasien sembuh sebanyak 908 orang.

"Sementara pasien yang tengah menjalani perawatan isolasi maupun karantina sebanyak 395 orang," ungkap Rabiul.
 
Data kasus COVID-19 Sultra per 24 Agustus 2020. (Sumber: Satgas COVID-19 Sultra).



Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Kendari, Dokter Algazali dalam siaran persnya menyampaikan bahwa pasien yang meninggal tersebut berjenis kelamin perempuan, usia 62 tahun dan beralamat di Kelurahan Puuwatu.

Baca juga: Ditjen Imigrasi ungkap lima pegawai positif COVID-19, satu meninggal

Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Muna, La Ode Ahmad Wahid Agigi, saat dikonfirmasi melalui pesan WahtsApp di Kendari, mengatakan bahwa almarhum inisial SFG (51) masuk di RS Kabupaten Muna pada 19 Agustus 2020 dengan gejala demam, batuk, sesak napas dan muntah.

Kemudian, kata dia, dilakukan tes cepat COVID-19 hasilnya relatif. Selanjutnya dilakukan tes swab PCR dan hasilnya juga positif.

"Nyonya SFG, meninggal tanggal 24 Agustus 2020. Masuk RS 19 Agustus 2020. Punya gejala demam, batuk, sesak napas dan muntah-muntah. Faktor risiko obesitas, rapid test reaktif dan Swab PCR positif. (Almarhum) sudah dimakamkan sesuai protokol COVID-19," katanya.

Sebaran ke-24 kasus meninggal COVID-19 di Sultra, yakni Kota Kendari menjadi 10 orang, Kabupaten Muna menjadi menjadi dua orang, Buton empat orang, Kolaka satu orang, Kolaka Utara dua orang, dan Kota Baubau lima orang.

Baca juga: Plt Bupati Sidoarjo dimakamkan dengan protokol kesehatan
 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020