Washington (ANTARA) - Bekas mata-mata Dinas Rahasia Pusat Amerika Serikat (CIA) ditangkap dan didakwa melakukan spionase untuk China dalam sebuah persekongkolan yang melibatkan seorang kerabat keluarga yang juga bekerja untuk CIA, Departemen Kehakiman AS mengatakan pada Senin.

Dikatakan dalam satu pernyataan bahwa Alexander Yuk Ching Ma, 67, ditangkap pada Jumat dengan tuduhan bahwa dia berkonspirasi dengan seorang kerabat keluarga, juga bekas petugas CIA, untuk memberikan informasi rahasia ke pejabat intelijen China, Pengaduan kriminal itu diungkapkan pada Senin.

Sebagai warga naturalisasi AS, Ma mulai bekerja untuk CIA pada 1982 dengan kewenangan mengakses informasi rahasia. Para jaksa mengatakan Ma keluar dari CIA pada 1989 dan tinggal lalu bekerja di Shanghai, China, sebelum tiba di Hawaii pada 2001.

Para jaksa mengatakan kerabat yang tak disebut namanya itu, yang bersekongkol dengan Ma, juga bekerja sebagai mata-mata CIA tapi mengundurkan diri pada 1983 setelah dugaan bahwa mereka memanfaatkan posisi resmi mereka untuk membantu warga negara China memasuki AS.

Para jaksa mengatakan sekitar 1998, kerabat Ma dihukum karena membuat pernyataan palsu kepada sebuah lembaga peminjaman, namun mengatakan kerabat itu, sekarang 85 tahun, tidak didakwa dalam kasus sekarang karena satu "penyakit ingatan stadium lanjut dan menggerogoti".

Para jaksa mengatakan aktivitas mata-mata Ma mulai pada Maret 2001, yang selama itu kedua bekas pegawai CIA itu, memberikan kepada China informasi mengenai personalia, operasi dan metode merahasiakan komunikasi.

Para jaksa mengatakan sebagian dari satu pertemuan terekam dalam video yang di dalamnya Ma terlihat menghitung uang tunai $50.000 (Rp750 juta) yang ia terima sebagai imbalan atas informasi rahasia.

Dokumen pengadilan menyatakan bahwa setelah Ma pindah ke Hawaii, dia mencari lowongan kerja di Dinas Rahasia Federal AS (FBI) untuk mendapatkan kembali akses ke rahasia pemerintah AS agar dia dapat memberikannya ke pihak China.

Kantor FBI Honolulu merekrut Mas sebagai penerjemah pada 2004, menurut dokumen pengadilan.

CIA dan FBI tak mau berkomentar tentang mengapa perlu waktu lama sekali untuk menangkapnya. Pengacara Ma, Craig Jerome, tak bisa dimintai komentar.

Reuters

Baca juga: China: Kritik AS atas penanganan virus bagai "pertunjukan politik"

Baca juga: China sambut usul Putin untuk adakan KTT soal Iran

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020