Jakarta (ANTARA) - Sekretariat Presiden mulai memasang kaca pembatas di meja oval tempat Presiden Joko Widodo melakukan tatap muka dengan para tamunya sebagai bentuk protokol kesehatan mencegah penyebaran COVID-19.

"Di meja oval bapak Presiden yang akan menerima tamu-tamu yang diundang oleh Bapak Presiden, kami siapkan pembatas. Pembatas itu artinya kaca akrilik sehingga Bapak Presiden walaupun berhadapan tetap ada batas," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di Jakarta, Senin.

Baca juga: Presiden: Suasana menunjukkan masyarakat khawatir COVID-19

Heru mengatakan Sekretariat Presiden (Setpres) akan terus melakukan pengetatan protokol kesehatan meskipun sebelumnya protokol kesehatan yang diterapkan di lingkungan Istana Kepresidenan juga sudah sangat ketat.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono (Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)

"Kami di Sekretariat Presiden tetap melakukan pengetatan protokol kesehatan walaupun yang lalu sampai hari ini kami sudah melakukan secara ketat protokol kesehatan," tambah Heru.

Menurut Heru, semua pihak yang ingin bertemu menghadap Presiden Jokowi wajib melakukan uji usap atau swab test sebagai salah satu protokol pencegahan penularan COVID-19.

Selanjutnya, meski sudah melakukan uji usap pada hari H pertemuan, mereka akan kembali diminta untuk melakukan rapid test.

"Walaupun sudah dilakukan swab, pada hari H kami akan lakukan rapid test," ungkap Heru.

Baca juga: Presiden Jokowi susun strategi baru kampanye protokol COVID-19

Setpres juga menjaga jarak antarkursi, serta antara kursi tamu dengan kursi Presiden sejauh sekitar 2-2,5 meter.

"Selain itu, tetap menggunakan masker, tetap cuci tangan, dan tetap masuk ke tabung disinfektan sehingga semuanya terjamin protokol kesehatan di Istana," tambah Heru.

Heru menjelaskan bahwa ruangan-ruangan di lingkungan Istana juga secara rutin dibuka jendelanya sehingga sirkulasi udara lancar dan tetap segar.

"Mohon dimaklumi memang agak rumit tapi inilah kegiatan-kegiatan protokol kesehatan yang kami lakukan baik di Istana di Jakarta maupun di Bogor," ungkap Heru.

Baca juga: Presiden tegur kementerian/lembaga belum kerja seperti di zona krisis

Baca juga: Presiden perintahkan kampanye masif pakai masker dalam 2 pekan

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020