tapi masih banyak yang ngeyel atau tidak mempedulikan
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Sebanyak empat wisatawan yang sedang liburan Idul Adha 1441 Hijriah di objek wisata laut selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalami kecelakaan laut atau tenggelam setelah nekat berenang di lokasi rawan dan berarus deras.

"Pada Sabtu, ada dua kasus kecelakaan laut yang terjadi di lokasi objek wisata pantai di satu lokasi yang sama, yakni Pantai Kebonkalapan, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu dengan jumlah korban sebanyak empat orang," kata Kepala SDM Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi Asep Edom Saepulloh di Sukabumi, Sabtu.

Dia mengatakan empat koban tersebut berhasil diselamatkan, namun tiga orang kondisinya kritis dan saat ini sudah menjalani perawatan di RSUD Palabuhanratu karena terlalu banyak kemasukan air laut.

Sebanyak empat korban tersebut, Atiab Muhamad Rizki (10) dan Mirza (16), warga Kampung Babakan, Desa Sukatani, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Reza (8), warga Jalan Taman Bahagia, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.

Namun, terkait dengan seorang korban lainnya, pihak keluarga korban enggan menyebutkan namanya dan tidak memberikan identitas lainnya. Bahkan, ibunya sempat mengamuk kepada Tim Balawista yang sudah menyelamatkan nyawa anaknya tersebut saat dilakukan pendataan.

Baca juga: Lima penumpang hilang dalam kecelakaan laut di perairan Mamberamo Raya

Satu korban nyawanya hampir tidak tertolong dan sudah tidak sadarkan diri dan mengambang di atas permukaan laut, tetapi setelah diberikan napas buatan akhirnya korban muntah dan sadarkan diri hanya saja kondisinya lemah, sehingga setelah dievakuasi langsung dilarikan ke rumah sakit.

"Kondisi objek wisata laut pada hari ini padat, bahkan anggota kami cukup kewalahan untuk memberikan imbauan agar wisatawan tidak berenang di lokasi rawan yang sudah ditandai dengan bendera merah, tapi masih banyak yang ngeyel atau tidak mempedulikan, padahal sudah ada empat korban yang nyawanya nyaris hilang akibat tenggelam," katanya.

Asep mengatakan kepadatan wisatawan diperkirakan akan kembali terjadi pada Minggu, (2/8), kemungkinan hal yang tidak diinginkan terulang seperti kecelakaan laut ini.

Maka dari itu, pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh personel untuk meningkatkan pengamanan terhadap wisatawan yang datang ke Palabuhanratu serta berkoordinasi dengan instansi lainnya, seperti potensi SAR.

Pihaknya juga mengimbau wisatawan di masa pandemi agar tetap menerapkan protokol kesehatan dan mematuhi segala aturan serta imbauan dari penjaga pantai.

Baca juga: Tim SAR lakukan penyisiran darat dan laut cari wisatawan tenggelam
Baca juga: Wisatawan korban kecelakaan laut ditemukan meninggal

 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020