sekitar sepuluh menit sebelum lepas landas, tiga kendaraan polisi menghampiri pintu 64, di luar ada pesawat Cathay Pacific
Hong Kong (ANTARA) - Kepolisian Hong Kong menangkap seorang laki-laki bernama belakang Wong (24) di bandara setempat pada Kamis pagi atas dugaan menyerang dan melukai seorang petugas penjagaan dalam aksi protes menentang undang-undang keamanan nasional.

Pada Rabu (1/7), kepolisian Hong Kong menembakkan meriam air dan gas air mata kepada kerumunan demonstran, serta menangkap lebih dari 300 orang dari mereka.

Dalam cuitan di Twitter pada hari yang sama, pihak kepolisian juga mengunggah foto seorang petugas dengan kondisi terluka dan berdarah di bagian lengan, menyebut petugas itu ditusuk oleh "perusuh yang menggunakan benda tajam." Pelaku melarikan diri, sementara orang-orang di sekitar juga tidak memberikan bantuan.

Baca juga: Taiwan buka kantor bantu orang yang melarikan diri dari Hong Kong
Baca juga: China sahkan UU, Taiwan ingatkan warga risiko kunjungi Hong Kong


Polisi tidak menjelaskan apakah Wong ditangkap ketika ingin pergi dengan pesawat atau dia bekerja di bandara tersebut. Namun surat kabar lokal Apple Daily, mengutip sumber tanpa nama, menulis bahwa terduga sempat berada di dalam pesawat Cathay Pacific menuju London yang dijadwalkan terbang sebelum tengah malam.

Seorang saksi mata mengatakan, "sekitar sepuluh menit sebelum lepas landas, tiga kendaraan polisi menghampiri pintu 64, di luar ada pesawat Cathay Pacific", dan sekira sepuluh polisi anti huru-hara menaiki tangga pesawat.

Pihak maskapai Cathay Pacific belum memberikan komentar atas hal ini.

Kepolisian sendiri menyatakan pihaknya menangkap sekitar 370 orang demonstran atas perkumpulan ilegal dan sejumlah pelanggaran lainnya, dengan sepuluh pelanggaran terhadap regulasi baru, undang-undang keamanan nasional.

Sumber: Reuters

Baca juga: Inggris sebut UU keamanan nasional langgar Deklarasi Hong Kong
Baca juga: Kepolisian Hong Kong tangkap demonstran,pertama di bawah regulasi baru

Penerjemah: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020