Jakarta (Antara) -- Pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air sejak pertengahan Maret lalu memberikan dampak negatif yang dahsyat pada seluruh sendi perekonomian. Tak terkecuali sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, sekitar 47 persen UMKM harus gulung tikar, yang artinya begitu banyak orang yang kehilangan mata pencaharian.

Merespon begitu besarnya dampak sosial-ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19, PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) tergerak untuk berkontribusi menggerakan roda perekonomian UMKM.

Rusida (40), salah satu penjahit asal kota Pontianak, Kalimantan Barat, mengatakan, sejak pandemi Covid-19 mewabah, omsetnya turun drastis.

"Hampir bangkrut karena benar-benar sepi order," ujarnya.

Menyadari meroketnya kebutuhan akan masker di kotanya, Rusida pun berinisiatif memproduksi masker. Seiring usahanya semakin berkembang, dirinya dilirik ANTAM untuk menjadi mitra binaan.

Rusida mendapatkan pesanan pertama sebanyak 100 helai masker, dan bertahap hingga total 600 masker, dengan total omset mencapai sekitar Rp8 juta.

"Alhamdulilah, bantuan dari ANTAM sangat membantu agar tetap ada penghasilan di tengah masa sulit seperti ini," ujar wanita yang mempekerjakan tiga orang tetangganya ini.

Serupa dengan Rusida, Endang, pemilik Endis Production, produsen karpet karakter yang mendadak jadi produsen masker, merasa bersyukur atas bantuan dari ANTAM yang telah memesan lebih dari 37.000 helai masker.

"Tidak hanya membuat bisnis saya tetap hidup, tapi saya pun menambah 10 karyawan lagi yang merupakan korban PHK," aku wanita yang bisnisnya sempat turun hingga 70 persen sebelum menjadi mitra binaan ANTAM ini.

Lebih lanjut, dirinya berharap akan terus menjadi mitra binaan ANTAM, tak hanya selama pandemi, tapi juga untuk seterusnya.

"Kerjasama ANTAM membuka banyak lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat sekitar," tukasnya.

Pewarta: Primasatya
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020