Makassar (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) UIW Sulselrabar telah mengirimkan tim khusus pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) untuk merawat kelistrikan di 120 titik.

General Manager PT PLN (Persero) UIW Sulselrabar Ismail melalui keterangan resminya di Makassar Minggu (21/6) mengungkapkan sangat bangga atas kerja keras Tim khusus PDKB dalam melakukan pemeliharaan kelistrikan tanpa padam di tengah pandemi COVID-19.

Baca juga: PLN optimis penjualan listrik kembali meningkat

Beberapa waktu lalu, PLN UIW Sulselrabar telah menerjunkan tim khusus sebanyak 40 orang dalam Bakti PDKB 2020, sebagai upaya meningkatkan keandalan di tengah pandemi di wilayah Kendari, Sulawesi Tenggara.

Kegiatan ini telah berlangsung selama 4 hari, mulai tanggal 15 sampai 18 Juni 2020.

Baca juga: PLN pastikan petugas catat meter turun langsung ke rumah

"PLN sangat bangga dengan berakhirnya Bakti PDKB ini, dan satu hal yang memastikan tim PDKB berhasil dalam melaksanakan tugasnya adalah tetap patuh terhadap SOP di tengah pandemi," ujar Ismail.

Tim Khusus PDKB yang ikut dalam Bakti PDKB 2020 tersebar di Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan yakni UP3 Makassar Selatan, UP3 Makassar Utara, UP3 Palopo dan UP3 Kendari.

Baca juga: PLN catat konsumsi listrik Mei 2020 turun 10,73 persen

PT PLN (Persero) UIW Sulselrabar telah memiliki 2 metode dalam melakukan pemeliharaan jaringan listrik tanpa pemadaman yakni Metode PDKB berjarak dan Metode PDKB Sentuh Langsung.

Ismail mengemukakan tim PDKB kali ini berhasil menyelamatkan 171.151,47 kWh atau setara dengan Rp185.288.581 di 120 titik mulai dari Kabupaten Kolaka hingga berakhir di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.

Penyelamatan yang dimaksud ialah melalui perawatan itu, PLN tudak harus mematikan jaringan listrik yang senantiasa menjadi kebutuhan utama masyarakat, semua ini atas kinerja 40 orang PDKB tersebut.

"Masyarakat tidak perlu khawatir akan adanya pemadaman terencana pada saat dilaksanakannya pemeliharaan jaringan listrik. Ini merupakan bukti kerja nyata PLN dalam upaya menerangi Indonesia," urai Ismail.

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020