Pekanbaru (ANTARA News) - Puluhan warga Kelurahan Sidomulyo Timur, Pekanbaru, Riau, Minggu membongkar paksa sejumlah warung "remang-remang" yang selama ini diduga digunakan sebagai tempat praktik maksiat.

Berdasarkan pantuan ANTARA, terdapat sebanyak tiga warung maksiat yang menjadi sasaran pembongkaran paksa dari warga. Warung yang terbuat dari papan dan beratap terpal itu berada di Jalan Soekarno-Hatta.

Puluhan warga tersebut berasal dari RT 06 dan RT 02 Kelurahan Sidomulyo Timur. Warga membongkar warung tersebut menggunakan linggis dan tangan kosong.

Mereka mengaku tindakan tersebut terpaksa dilakukan karena warga sudah resah dengan aktivitas pemilik yang menggunakan warung untuk menjual minuman beralkohol dan menjajakan wanita penghibur.

"Keberadaan warung remang-remang sudah membuat warga resah karena mereka menjual minuman keras dan ada wanita penghibur juga," kata seorang warga, Solihin.

Ia juga mengatakan, tindakan warga terpaksa dilakukan karena pemilik tidak mengindahkan teguran warga yang berkali-kali menyampaikan keberatan terhadap aktivitas maksiat di tempat itu.

Pembongkaran paksa tersebut tidak mendapat perlawanan dari para pemilik warung, karena jumlah warga terlalu banyak. Aksi tersebut dipimpin oleh sejumlah tokoh masyarakat bersama pengurus mesjid setempat.

Warga mendesak pemilik warung untuk menghentikan aktivitas mereka. Sejumlah pemilik diminta menandatangani surat perjanjian untuk tidak melakukan perdagangan maksiat, dan apabila melanggar maka warga akan membakar warung mereka.

Warga juga mengatakan keberadaan warung maksiat tersebut sangat tidak baik, apalagi bulan Ramadhan semakin dekat. Mereka juga mengatakan sudah mengeluhkan aktivitas warung maksiat tersebut ke pemerintah setempat, namun tidak ditanggapi.

"Warga juga sudah meminta kepada Satpol PP Pekanbaru agar warung remang-remang ini ditertibkan, tapi tidak juga dilakukan. Kami sudah hilang kesabaran, karena itu kita bongkar saja," ujar kepala RT 02, Sukarta.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009