Data terakhir yang kami himpun ada 127 kepala keluarga
Banda Aceh (ANTARA) - Ratusan warga korban banjir dari sejumlah desa atau gampong di Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, mengungsi di gedung sekolah dasar.

Bupati Aceh Besar Mawardi Ali di Aceh Besar, Jumat malam, mengatakan pengungsi korban banjir ditempatkan di SD Negeri Garot. Mereka yang mengungsi merupakan warga di sekitar sekolah tersebut.

"Hingga malam ini, pengungsi terus bertambah. Data terakhir yang kami himpun ada 127 kepala keluarga. Sebagian besar mereka dari Gampong Garot dan beberapa dari desa lainnya di Aceh Besar," kata Bupati.

Mawardi Ali menyebutkan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar sudah menyiapkan dapur umum serta logistik untuk para pengungsi di sekolah tersebut.

"Semua sudah disiapkan, baik makanan maupun minuman. Yang masih diusahakan adalah popok anak-anak. Malam ini juga kami upayakan ada," kata Mawardi Ali.

Selain di Kecamatan Darul Imarah, Bupati Aceh Besar menyebutkan ada dua kecamatan lainnya juga dilanda banjir, yakni Kecamatan Peukan Bada dan Kecamatan Lhoong.

Di Kecamatan Peukan Bada, sebut Mawardi Ali, ada 20 keluarga terdampak banjir. Semua korban banjir di kecamatan tersebut sudah ditangani.

"Camat Peukan Bada sudah melaporkan bahwa korban banjir di wilayah tugasnya sudah ditangani, termasuk menyiapkan dapur umum dan logistik untuk kebutuhan masyarakat terdampak banjir.

Kemudian, kata Mawardi, banjir juga terjadi di Kecamatan Lhoong. Namun, sejauh mana kondisi dan berapa jumlah korban di kecamatan tersebut belum diketahui karena akses ke Kecamatan Lhoong terputus.

"Seharusnya, kami ke Lhoong malam ini. Namun, karena longsor di Gunung Kulu, menyebabkan akses ke Lhoong terputus. Alat berat sudah dikerahkan ke sana dan diharapkan akses ke Lhoong sudah bisa dilalui," kata Mawardi Ali.

Baca juga: Banjir dan longsor landa enam daerah di Aceh
Baca juga: Personel Ditpolairud Polda Aceh diperintahkan siaga banjir
Baca juga: Bupati Aceh Besar instruksikan camat siaga banjir

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020