Dua pasien yang positif itu dengan inisial COVID 22 (48) dan COVID 23 (36), dan  saat ini petugas kesehatan terus melakukan 'tracing' (penelurusan) kontaknya
Tarakan, Kaltara (ANTARA) - Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Devi Ika Indriarti menyatakan dua  pasien di kota itu yang terkonfirmasi positif COVID-19 berasal dari klaster jamaah tabligh akbar Gowa, Sulawesi Selatan sehingga menambah kasus positif COVID-19 di Tarakan menjadi sebanyak 23 orang.

"Dua pasien yang positif itu dengan inisial COVID 22 (48) dan COVID 23 (36), dan  saat ini petugas kesehatan terus melakukan 'tracing' (penelurusan) kontaknya," katanya di Tarakan, Senin malam.

Ia menjelaskan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Tarakan saat ini sebanyak tiga orang, satu orang meninggal dan dua orang masih menunggu hasil pemeriksaan spesimen "swab"-nya.

Sedangkan jumlah kumulatif Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 180 orang, 62 ODP masih dalam pemantauan puskesmas tempat tinggalnya dan 118 ODP selesai menjalani pemantauan dan mendapat surat keterangan sehat dari puskesmas setempat.

Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 288 orang, yang dipantau 167 orang dan selesai pemantauan sebanyak 121 orang.

Devi menambahkan terkait kasus kematian warga Tarakan yang terjadi pada Minggu (19/4), kronologisnya adalah pasien yang meninggal ditetapkan PDP setelah hasil foto thorax rontgen dada.

Pasien tersebut, katanya, merupakan rujukan dari Puskesmas Karang Rejo dengan keluhan lemas, batuk dan riwayat komorbid (hipertensi).

Namun karena Tarakan sudah menjadi daerah dengan transmisi lokal, maka pasien ini menjadi "suspect" COVID-19 dan dimakamkan sesuai protokol pasien COVID-19 di pemakaman Juata Laut sebagai tempat pemakaman COVID-19, demikian Devi Ika Indriarti.


Baca juga: Seorang pasien diduga terjangkit COVID-19 di Tarakan meninggal

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Tarakan bertambah 8 orang

Baca juga: 4 orang PDP di Kaltara positif COVID-19


Baca juga: 40 warga Tarakan jalani karantina mandiri usai ikuti tabligh akbar

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020