Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggandeng sejumlah provider telekomunikasi untuk memberikan akses pembelajaran gratis kepada mahasiswa selama pandemi COVID-19.

Pelaksana tugas Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam, di Jakarta, Selasa, mengatakan pendidikan tinggi harus dilakukan dengan pendekatan yang tepat, guna menahan laju pertumbuhan wabah.

"Kemendikbud menggandeng provider telekomunikasi menyediakan akses gratis pembelajaran daring bagi mahasiswa," ujar Nizam.

Nizam menjelaskan bahwa saat ini telah terkumpul data platform pembelajaran daring dari berbagai perguruan tinggi.

Untuk itu, beberapa provider seluler seperti Telkomsel dan XL telah bekerja sama dengan Ditjen Dikti untuk memberikan akses gratis melalui IP khusus perguruan tinggi.

"IP address platform sistem pembelajaran sudah kita daftarkan ke provider supaya mahasiswa tidak dikenakan biaya saat mengakses platform pembelajaran daring yang disediakan kampus," jelas Nizam.

Lebih lanjut Nizam menjelaskan bahwa mahasiswa juga bisa mengakses sistem pembelajaran daring yang disediakan kampus lain melalui jejaring Sistem Pembelajaran Daring (Spada).

Hal itu untuk mengantisipasi perguruan tinggi yang belum memiliki model pembelajaran daring.

Menurut Nizam, pembelajaran daring juga bisa dilakukan secara berbagi dengan perguruan tinggi yang ada di daerah.

"Misalnya kita memiliki Universitas Terbuka (UT) yang sudah terbiasa dengan melakukan pembelajaran daring, nanti perguruan tinggi lain juga dapat saling berkolaborasi dan sharing metode pembelajarannya," jelas dia.

Selain metode pembelajaran daring, Nizam menjelaskan bahwa pembelajaran dari rumah juga dapat dilakukan dengan metode luring melalui pembelajaran kreatif sesuai semangat kebijakan kampus merdeka.

Nizam mencontohkan mahasiswa dapat mengerjakan tugas mandiri atau pun proyek-proyek yang dapat menambah wawasan keilmuan.

Tugas mandiri ini dapat dikaitkan dengan upaya penanggulangan pandemi COVID-19, misalnya mahasiswa prodi teknik kimia, belajar membuat penyanitasi tangan yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat.

Alternatif lain, mahasiswa juga dapat berpartisipasi sebagai relawan tanggap darurat penanganan COVID-19. Partisipasi mahasiswa tersebut nantinya dapat dikonversi sebagai bentuk pembelajaran sehingga dapat disetarakan seperti KKN atau SKS.

Nizam berharap melalui upaya-upaya kecil tersebut, secara akumulatif dapat menjadi gerakan masal untuk mengatasi pandemi virus corona jenis baru itu.

Baca juga: Kemendikbud siapkan asrama untuk karantina pasien COVID-19
Baca juga: Kemendikbud persiapkan RS universitas layani pasien COVID-19

​​​​​​​

Pewarta: Indriani
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2020