Kiev (ANTARA) - Penyebaran virus corona mengganggu pembicaraan antara Ukraina dan Iran tentang penyelidikan atas jatuhnya pesawat penumpang milik Ukraina, kata Jaksa Agung Ruslan Ryaboshapka yang dikutip kantor berita Ukraina Interfax pada Senin.

Pesawat itu tertembak jatuh oleh Garda Revolusioner Iran pada Januari, menewaskan 176 orang. Ukraina menekan Iran untuk menyerahkan kotak hitam dari pesawat itu, permintaan yang sejauh ini ditolak Teheran.

Iran merupakan negara dengan jumlah kematian tertinggi akibat corona di luar China, tempat penyebaran COVID-19 itu bermula. Pemerintah mengatakan 66 orang meninggal dan lebih dari 1.500 terinfeksi.

"Ada komunikasi dengan badan-badan penegakan hukum Iran ...tapi, sayangnya, akibat wabah corona, pembicaraan tertunda untuk sementara waktu," kata Ryaboshapka kepada wartawan.

"Begitu keadaan sedikit membaik, kami akan melanjutkan pembicaraan dan akan langsung berhubungan dengan kolega Iran kami," Intefax mengutip kata-katanya.

Reuters

Baca juga: Ukraina koordinasi dengan Iran soal pesawat yang tewaskan 176 orang

Baca juga: Presiden Ukraina harapkan penyelidikan penuh, kompensasi dari Iran

Baca juga: Corona di Iran merebak, wapres tertular dan Shalat Jumat dibatalkan

 

Dubes Iran paparkan langkah setelah wamenkesnya terjangkit COVID-19

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020