Para menteri menyampaikan kekhawatiran terhadap aksi Korut yang kembali melanjutkan uji coba rudal tipe pendeknya dalam waktu tiga bulan ini,
Seoul (ANTARA) - Korea Utara (Korut) pada Senin melakukan uji coba peluncuran rudal  jarak pendek ke perairan di wilayah timur setelah sempat ditunda selama tiga bulan, demikian informasi dari militer Korea Selatan.

Dua rudal itu ditembakkan sejauh 240 kilometer (149 mil) dari Kota Wonsan di pesisir timur Korut, dan misil tersebut mampu menjangkau ketinggian 35 kilometer, kata Kepala Staf Gabungan (JCS) militer Korsel. Perlu diketahui, Kota Wonsan kerap menjadi lokasi uji coba peluncuran rudal Korut.

Tidak lama setelah uji coba itu berlangsung, Pemerintah China kembali mengajak semua pihak untuk membangun dialog. China mengatakan seluruh upaya menghapus senjata nuklir dari Semenanjung Korea harus dilakukan lewat diskusi, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, Senin, pada sesi pengarahan media.

JCS menjelaskan Korut melanjutkan latihan militer yang diawasi langsung oleh pemimpin tertinggi Kim Jong Un, Jumat. Peluncuran rudal yang dilakukan pada hari ini merupakan aksi pertama Korut sejak negara itu menembakkan "rudal berukuran besar dalam jumlah banyak" pada 28 November tahun lalu.

Baca juga: Sekjen PBB 'begitu prihatin' soal uji coba rudal Korut
Baca juga: Kim: Korut akan perlihatkan 'senjata strategis baru'


Istana Kepresidenan Korsel, Blue House, mengatakan penasihat keamanan senior, Chung Eui-yong langsung menghubungi sejumlah menteri demi menganalisa insiden peluncuran rudal.

"Para menteri menyampaikan kekhawatiran terhadap aksi Korut yang kembali melanjutkan uji coba rudal tipe pendeknya dalam waktu tiga bulan ini," kata pihak Blue House dalam pernyataan tertulis. "Aksi tersebut tidak membantu upaya meredakan tensi di Semenanjung Korea, dan mereka mendorong Korut untuk berhenti (melakukan uji coba rudal)".

JSC menyebut militer Korsel akan memantau kemungkinan ada peluncuran rudal lain dari Korut.

Militer Korsel dan Amerika Serikat dalam jangka waktu yang belum ditentukan menunda latihan militer gabungan di tengah penyebaran jenis baru virus corona (COVID-19). Virus telah menular ke beberapa tentara dari dua negara tersebut.

Pemerintah Korsel pada Senin melaporkan 476 kasus baru penularan virus, sehingga total pasien penyakit COVID-19 jadi 4.212 orang.

Sumber: Reuters

Baca juga: WHO: "tak ada indikasi" kasus corona di Korea Utara
Baca juga: Korut karantina sebulan warga asing dari China terkait virus corona

Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020