Makassar (ANTARA) - Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Makassar, Sulawesi Selatan Sulistyadi memberikan pengarahan sekaligus untuk menyerap aspirasi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di aula gedung rutan setempat.

"Masukan, keluhan dari warga binaan kota serap untuk memperbaiki pelayanan di dalam rutan. Artinya ayo kita sama-sama saling terbuka, apa yang menjadi keluhan kita perbaiki," ujar Sulistyadi, Kamis.

Dengan adanya pengarahan sekaligus silaturahim ini, kata Sulistyadi sebagai upaya pendekatan secara persuasif agar semua saling menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban dalam rutan.

Sehingga lanjut dia, kehidupan di rutan bisa berjalan lebih baik dan bisa diterima oleh seluruh warga binaan. Untuk itu dibuatkan saluran untuk pengaduan sehingga akan mudah memperbaiki pelayanan tersebut.

Ia juga mengungkapkan, kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan, mengingat penghuni yang ada silih berganti masuk. Apalagi, kondisi rutan yang sudah melebihi kapasitas seperti ini, dari kapasitasnya 1.000 orang penghuni, kini diisi 2.450 orang.
.
“Kami rutin masuk dari blok ke blok untuk mendengarkan apa yang menjadi keluhan. Namanya pelayanan, ketika tidak ada keluhan ataupun masukan apa yang dirasa masih menyulitkan, maka kita layani. Sebab kita tidak bisa menganggap bahwa pekerjaan sudah sempurna, sudah selesai," paparnya.

Untuk itu, tutur Sulistyadi, dengan seringnya berinteraksi bersama WBP akan diketahui kekurangan dan apalagi yang perlu dibenahi termasuk perbaikan dalam rutan. Harapannya dapat lebih kondusif, aman dan terkendali.

Selain pendekatan, upaya lain yang dilakukan adalah pembinaan kerohanian yang bekerja sama dengan Kementerian Agama Kota Makassar dan berbagai lembaga dakwah guna memberikan bimbingan dan ilmu agama.

"Memang untuk kegiatan keagamaan kami di Rutan Makassar bekerja sama dengan Kementerian Agama dan Lembaga Dakwah baik itu pengajian maupun ceramah dan bimbingan baca tulis Alquran yang dilakukan oleh Ustadz maupun Ustadzah. Harapannya, akan timbul rasa perbaikan budi pekerti, perbaikan mindset dan perbaikan kultur bagi warga binaan yang ada di Rutan," harapnya

Sulistyadi menambahkan, bahwa penyuluhan dan dialog seperti ini memang perlu dilakukan bahkan sudah menjadi keharusan agar terbangun kekeluargaan dan kebersamaan.

"Memang selalu kita buka pintu dialog dan kita berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi mereka yang sudah diatur oleh aturan maupun standar operasional prosedur yang ada di Kementerian Hukum dan HAM khususnya Direktorat Jenderal Pemasyarakatan," tambahnya.

Baca juga: Rutan Makassar buka layanan digital

Baca juga: Rutan Makassar perkuat sinergitas antarpenegak hukum

Baca juga: Karutan Makassar siapkan sanksi bagi pegawai yang bolos

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020