Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meminta para petani di Tanah Air agar lebih mandiri dan maju supaya beragam hasil pertanian bisa diolah menjadi produk-produk lain dengan sasaran adanya tambahan nilai.

"Mandiri itu berarti semua bisa disiapkan dengan kemampuan dan kekuatan kita sendiri," katanya saat kegiatan 100 hari kinerja Menteri Pertanian dengan mengusung tema membangun sinergi untuk pertanian maju, mandiri dan modern di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan jika para petani sudah bisa lebih mandiri maka negara bisa konsentrasi mengurus hal lainnya. Hal itu dapat diterapkan apabila adanya inovasi dan kreativitas petani.

"Kalau perut makin mandiri maka beras dapat menjadi 18 turunan lain yang bisa dimainkan perusahaan rintisan (startup)," katanya.

Sebagai contoh, kata dia, beras bisa diolah menjadi kosmetik, tepung dan lain sebagainya. Begitu pun jagung kalau sudah mandiri maka bisa menjadi 42 turunan dengan menjadikan makanan ternak, minyak dan sebagainya.

Baca juga: Mentan: Intervensi perlu untuk capai swasembada daging sapi

Baca juga: Mentan berencana alokasikan dana KUR Rp1 triliun tiap provinsi

Baca juga: Mentan serahkan bantuan senilai Rp150 miliar di Sulsel


Indonesia, ujar dia, tidak boleh bergantung dan dimainkan oleh negara lain atau oleh siapa pun termasuk masalah pertanian. Ke depan intervensi negara kepada petani harus dikurangi. Karena mereka sudah terbiasa dengan ekosistem pertanian yang bisa menghidupkan dirinya sendiri.

"Mandiri itu berarti semua bisa disiapkan dengan kemampuan dan kekuatan kita sendiri," katanya.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode tersebut memandang masalah pertanian tidak bisa hanya diurus oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian saja. Tapi, gerakan semua orang harus dilakukan apabila ingin melihat negaranya makin baik.

Dengan demikian makanan makin tersedia, secara otomatis energi kehidupan bisa digagas lebih baik dan lebih maju serta sejahtera ke depannya.

"Apa saja kalau kita tidak maju akan tertinggal, kalau kita tidak maju sebenarnya semua menjadi hampa dan bayang-bayang. Oleh karena itu maju menjadi pilihan, tidak boleh mundur," katanya.

Ia menambahkan tujuan mendorong petani untuk lebih maju dan mandiri tadi agar bangsa Indonesia lebih kuat dan percaya diri. Sehingga jika itu telah dilakukan maka inovasi produk pertanian dapat dilakukan.

"Mandiri itu lebih baik memberi orang dari pada kita jadi peminta," ujar dia.*

Baca juga: Mentan inginkan program Kontratani menggerakkan pertanian

Baca juga: Di FAO, Mentan tawarkan bantuan untuk negara Afrika-Pasifik

Baca juga: Targetkan ekspor beras 500.000 ton, Mentan libatkan penggilingan

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020