Lebak (ANTARA) - Sebanyak 807 rumah warga Kabupaten Lebak, Banten, yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor akan direlokasi ke tempat yang lebih aman dari ancaman bencana alam itu.

"Kita melakukan verifikasi dan analisis terhadap 1.649 rumah dan diputuskan 807 rumah yang direlokasi," kata Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DKPP) Kabupaten Lebak Wawan Hermawan di Lebak, Rabu.

Pemerintah daerah melaksanakan relokasi tersebut karena rumah tersebut berada di lokasi rawan bencana alam.

Mereka warga tinggal di tepi bantaran Sungai Ciberang juga di kaki kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Berdasarkan hasil pendataan verifikasi dan analisis, sebanyak 807 rumah harus direlokasi ke tempat yang lebih aman dari ancaman longsor dan banjir.

"Kami berharap realisasi pelaksanaan pembangunan relokasi itu bisa dikerjakan setelah berakhirnya masa tanggap darurat 28 Januari 2020," ujar Wawan.

Baca juga: 21 jembatan di Lebak akan dibangun setelah tanggap darurat

Baca juga: Pascabanjir Lebak, pembangunan irigasi pertanian jadi fokus perbaikan

Baca juga: Warga korban banjir bandang Lebak dukung pembangunan relokasi


Menurut dia, relokasi itu setelah adanya jaminan dari Badan Geologi untuk memastikan kawasan aman dari ancaman bencana alam.

Masyarakat terdampak bencana alam itu akan tinggal di hunian sementara (huntara) yang lokasinya di Dodiklatpur Ciuyah, Kecamatan Sajira.

Pembangunan akan dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan memberikan dana stimulan untuk rumah rusak berat Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10 juta.

Masyarakat yang tidak tinggal di huntara nantinya akan menerima dana sewa rumah Rp 500 ribu per bulan. "Dana sewa rumah itu sambil menunggu rampungnya pembangunan di tempat relokasi itu," katanya.

Seorang warga Desa Banjar Irigasi, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Amin, mengaku bingung setelah rumahnya rusak berat diterjang banjir bandang akibat luapan Sungai Ciberang.

Banjir bandang mengakibatkan semua perabotan rumah tangga dan rumahnya rusak berat dan tidak bisa dihuni dengan anggota keluarga.

"Kami menyambut baik jika pemerintah akan membantu warga korban banjir bandang dan longsor," katanya.*

Baca juga: Korban banjir di Lebak terima santunan dari Kemensos

Baca juga: 300 personil polisi jaga keamanan korban banjir bandang Lebak

Baca juga: Anak-anak terdampak banjir di Lebak terima bantuan seragam sekolah

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020