Kita sudah koordinasi ke semua sektor terkiat,
Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau menyatakan wilayahnya masih bebas atau steril dari penyakit Pneumonia (radang paru-paru) yang kini menyerang Kota Wuhan, Tiongkok.

"Sampai kini belum ada laporan masyarakat baik dari kabupaten/kota dan fasilitas pelayanan kesehatan yang terjangkit Pneumonia, Bahkan di Indonesia juga," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Senin.

Mimi mengaku sudah menerima surat edaran dari Kemenkes melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terkait pemberitahuan kasus di Tiongkok itu.

Baca juga: Penderita stunting Riau capai 28.171 balita

Dalam surat itu, sebut Mimi Diskes diminta berkoordinasi dengan sektor kesehatan hewan agar menangani fungsi hewan dengan baik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota maupun karantina kesehatan hewan se-Riau, serta sektor yang menangani kebersihan lingkungan pasar ikan atau pasar hewan hidup lainnya.

"Kita sudah koordinasi ke semua sektor terkiat, baik dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan, Dinas Perdagangan Riau, termasuk dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan agar dapat melakukan pemeriksaan hewan yang datang dari luar," terangnya.

Namun demikian, lanjut Mimi pneumonia sebenarnya dapat dihindarkan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, misalnya cuci tangan dengan bersih sebelum mengkonsumsi makanan.

"Kemudian ketika masak daging atau telur ayam dan burung hendaknya dicuci dengan bersih, dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Terawan Agus Putranto meminta warga Indonesia untuk waspada terhadap penyakit pneumonia berat yang menyerang di Kota Wuhan, Tiongkok.

Baca juga: Dinkes diminta siaga untuk layani masyarakat terdampak asap karhutla

"Hasil pengkajian menunjukkan bahwa penyakit ini bukan disebabkan virus influenza dan bukan penyakit pernapasan biasa. Semua pasien di Wuhan telah mendapatkan pelayanan kesehatan. Kita sudah dapat info mereka juga sudah diisolasi dan dilakukan penelusuran atau investigasi untuk mengetahui penyebabnya," jelas dia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai saat ini belum melakukan pembatasan perjalanan ke China.

Namun, Menkes Terawan meminta kepada seluruh masyarakat membiasakan berperilaku hidup sehat, seperti cuci tangan sebelum makan. Kemudian pakai masker agar tidak menular ke orang lain, makan makanan bergizi seimbang, makan buah dan sayur yang cukup, melakukan aktivitas fisik minimal setengah jam setiap hari, dan segera berobat jika sakit.

Baca juga: Dinkes: penderita asma, lansia, anak-anak kurangi aktivitas di luar

Pewarta: Vera Lusiana
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020