Saat ini pemerintah sedang mengupayakan rehabilitasi dan rekonsiliasi guna membantu masyarakat yang menjadi korban aksi anarkis serta memproses para pelakunya.”
Jayapura (ANTARA) - Kepolisian Daerah Papua, Selasa (26/11) menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat guna menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di Tanah Papua.

Pertemuan yang dipimpin Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw dihadiri Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, Sekda Papua Heri Dosinaen dan sejumlah pejabat berlangsung di salah satu hotel di kawasan Kotaraja, Jayapura.

Baca juga: Polda Papua larang aparat desa sumbang dana ke kelompok bersenjata

Baca juga: Kapolda Papua berikan apresiasi kepada anggota penangkap Iris Murib

Baca juga: Kapolda tegaskan kasus Veronica Koman tetap berlanjut


Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw dalam sambutannya memaparkan berbagai insiden yang terjadi sejak Agustus lalu.

“Saat ini pemerintah sedang mengupayakan rehabilitasi dan rekonsiliasi guna membantu masyarakat yang menjadi korban aksi anarkis serta memproses para pelakunya,” kata Waterpauw seraya menjelaskan dalam berbagai insiden terungkap 44 warga sipil meninggal yang tersebar di Wamena, Deiyai dan Jayapura. Dua anggota TNI meninggal, sedangkan yang luka tercatat 146 warga sipil 18 anggota TNI-Polri.

Dalam insiden juga terjadi pembakaran dan perusakan ratusan bangunan dan kendaraan baik roda empat serta roda dua, kata mantan Kapolda Sumut.

Waterpauw mengatakan, para pelaku kerusuhan saat ini sudah diproses hukum karena apa yang mereka lakukan sudah menimbulkan korban jiwa dan harta benda.

Sedangkan kasus rasisme yang terjadi di Surabaya hingga menyebabkan ribuan warga mahasiswa asal Papua pulang kini ditangani Powiltabes Surabaya dan tercatat tiga orang sudah dijadikan tersangka dan ditahan. “Karena itu pihaknya berharap para tokoh masyarakat yang hadir harus memberitahu ke warga lainnya agar mereka tahu awal insiden yang terjadi di Papua beberapa waktu lalu,” harap Irjen Pol Waterpauw.

Hingga berita ini diturunkan pertemuan masih berlangsung dengan ditandai tanya jawab .

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019