Yogyakarta (ANTARA) - Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY mengajak masyarakat membantu dengan berdonasi untuk warga Palestina di Gaza yang telah mengalami serangan udara militer Israel pada Selasa (12/11).

Kepala Cabang ACT DIY Bagus Suryanto melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Sabtu mengatakan ACT mengecam apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina, terlebih menjelang musim dingin yang mencekam. ACT melihat permasalahan ini bukan lagi masalah yang ringan karena sudah berlangsung setiap tahun dengan eskalasi yang semakin meningkat.

"Kami sudah berikan instruksi kepada relawan dan mitra-mitra kami di Gaza untuk memasifkan pendistribusian bantuan medis, kesediaan paket pangan, dan bantuan lainnya. Insya Allah umat Islam Indonesia melalui ACT akan terus membersamai mereka," katanya.

Bagus mengatakan ACT berkomitmen untuk terus mengirimkan bantuan dan memastikan warga Palestina di Gaza melewati musim dingin dan eskalasi serangan tanpa dihantui kondisi yang mencekam.

"Kami umat Muslim Indonesia dan berharap seluruh Muslim di dunia untuk terus peduli dengan saudara kita di Palestina," kata dia.

Sementara itu, Ketua Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) DIY Abdullah Sunono menilai persoalan di Gaza, Palestina, merupakan tanggung jawab semua pihak sebagai sesama manusia, tidak hanya umat Muslim.

"Yang dihadapi oleh Palestina adalah penjajahan dan pembantaian selama bertahun-tahun, cukuplah kita sebagai manusia bersama-sama membantu, mari kita dukung kebebasan warga Palestina mendapatkan tanahnya kembali, ini sesuai asas politik luar negeri kita yang bebas aktif," kata dia.

Baca juga: ACT kecam keras serangan Israel di Gaza

Saat ini bantuan dari ACT sudah dipersiapkan dan akan diberikan untuk merespons situasi darurat terkini di Gaza, utamanya adalah bantuan medis. Hingga saat ini, ada beberapa bantuan yang telah disiapkan, yaitu posko First Response. Posko ini digunakan untuk melayani dan menangani kasus gawat darurat untuk para korban.

Posko akan didirikan di beberapa kegubernuran di Jalur Gaza, khususnya yang berada di dekat perbatasan-perbatasan. Kedua, ACT menyiapkan bantuan medis lanjutan bagi para korban yang membutuhkan penanganan lebih serius/operasi hingga bantuan penyedian alat bantu prostetik (artificial limbs). Selain itu, ACT akan memberikan bantuan santunan bagi anggota keluarga yang ditinggal wafat karena menjadi korban agresi tersebut.

Baca juga: Serangan udara Israel ke Gaza dikutuk pimpinan BKSAP DPR-RI

Bantuan medis sesungguhnya telah berjalan sejak perayaan Great Return March (GRM) sejak 2018, hingga setiap Jumat saat GRM itu diperingati di perbatasan-perbatasan. ACT membuka posko kesehatan di perbatasan, termasuk memberikan layanan kesehatan mobile kepada warga Gaza ke beberapa klinik kecil, sekolah-sekolah atau pusat-pusat komunitas warga di Gaza.

Hingga saat ini, bantuan penyediaan Bank Darah yang diinisiasi ACT juga dimanfaatkan untuk warga Gaza yang menjadi korban serangan. Kolaborasi ACT dengan Central Blood Association di Khan Younis Gaza, tersedia di banyak titik di jalur Gaza, seperti di universitas, di masjid, dan di tempat umum lainnya. Sejak September lalu, ACT telah menargetkan kesediaan 1.000 kantong darah untuk menyuplai kebutuhan pasien-pasien di Gaza. Hingga Desember nanti, 1.000 kantong darah ditargetkan mampu memenuhi jumlah kebutuhan darah di Gaza.

Aksi Cepat Tanggap terus mengajak masyarakat dermawan untuk bersama membantu warga terdampak konflik kemanusiaan di Palestina. Sahabat Dermawan dapat berdonasi langsung melalui tautan bit.ly/SelamatkanPalestina
Baca juga: Israel lancarkan serangan udara ke Jalur Gaza
 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019