Wamena (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Cabang Pembantu Wamena di Jayawijaya, Papua, menyatakan kebutuhan beras untuk masyarakat di pegunungan Papua meningkat setelah kerusuhan, sebab banyak juga personel yang dikirim untuk pengamanan dan mereka membutuhkan beras.

Kepala Perum Bulog KCP Wamena, Rendi Ardiansyah di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat, memperkirakan kebutuhan beras yang harus dipenuhi hingga akhir tahun 2019 sebanyak 5.000 ton.

"Sekarang banyak anggota yang naik ke Wamena, otomatis kebutuhan beras untuk TNI semakin besar. Pelaksanaan logistik dari pusat ke kita juga semakin besar. Semakin banyak tentara yang ke sini, semakin banyak kebutuhan beras yang kita pasok," katanya.

Baca juga: Beranda - Kodim 1702/Jayawijaya gelar baksos di Pegunungan Bintang

Baca juga: Papua Terkini - Ratusan pelajar Jayawijaya pindah setelah kerusuhan


Sejumlah 5.000 ton kebutuhan beras itu bukan saja untuk TNI dan Polri melainkan juga untuk pegawai negeri. Sementara ini proses pendistribusian beras masih terus dilakukan.

"Kita sudah proses 1.300 ton. Itu yang dalam perjalanan dan yang sudah ada di gudang di Wamena. Target 5.000 itu kebutuhan sampai akhir tahun. Kita optimis bisa tersalurkan," katanya.

Beras yang setiap hari diangkut melalui jalur udara ke Bandara Wamena ini untuk kebutuhan masyarakat tujuh kabupaten di wilayah pegunungan.

Berdasarkan pantauan, setelah kerusuhan di Jayawijaya 23 September, sejumlah personel TNI maupun Polri didorong ke wilayah pegunungan untuk memberikan keamanan bagi masyarakat.

Bahkan khusus untuk personel Brimob Nusantara dari Babel, Sulsel, Sulbar yang sementara diperbantukan di Kabupaten Jayawijaya, jumlahnya 554 orang.*

Baca juga: Pelajar tersangka kerusuhan Jayawijaya terancam 10 tahun penjara

Baca juga: Lebih 300 senjata tajam diamankan Polres Jayawijaya

Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019