Kabul (ANTARA) - Bom meledak di dalam masjid di wilayah timur Afghanistan saat ibadah shalat Jumat berlangsung hingga 29 orang diperkirakan tewas dan lebih dari 100 orang luka-luka, kata anggota dewan provinsi di Nangarhar, Sohrab Qaderi.

"Jumlah korban jiwa kemungkinan akan terus bertambah, karena regu pencari dan penyelamat masih berusaha mengeluarkan jasad-jasad korban dari reruntuhan bangunan," kata Qaderi, Jumat.

Sementara itu, juru bicara gubernur Nangarhar, Attaulah Khogyani, mengatakan atap masjid runtuh akibat ledakan bom.

Khogyani belum dapat memastikan jumlah korban tewas. Namun, ia menyebut lebih dari 20 orang meninggal karena ledakan bom.

Belum ada kelompok garis keras yang sejauh ini menyatakan bertanggung jawab atas ledakan bom di Nangarhar itu. 

Sekitar dua hari yang lalu, bom juga meledak di Alishang, Provinsi Laghman, wilayah timur Afghanistan. Bom diledakkan di bawah mobil truk yang terparkir dekat kantor polisi di Alishang .

Sedikitnya tiga anggota kepolisian tewas dan puluhan orang, yang sebagian besar anak-anak, luka-luka.

Kelompok garis keras Taliban menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas aksi teror bom di Alishang tersebut.

Sumber: Reuters
  Baca juga: Ratusan orang terluka dalam serangkaian ledakan di Afghanistan timur

Baca juga: Bom bunuh diri saat pesta perkawinan di Afghanistan tewaskan 63 orang

Baca juga: Taliban klaim serangan kantor polisi di Afghanistan



 

Peringatan ke-17 tahun tragedi bom Bali  

Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019