Yogyakarta (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Bali, Nusa Tenggara, dan Papua (Banuspa) menggandeng 24 media terpilih dari wilayah di provinsi-provinsi tersebut ke Yogyakarta, untuk menjalin keakraban dan mendukung publikasi positif yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Kegiatan ini untuk menjalin kemitraan dan keakraban, serta bisa membantu kami untuk membangun citra positif di masyarakat," kata Asisten Deputi Bidang Hubungan Masyarakat BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Banuspa Erfan Kurniawan di Yogyakarta, Jumat.

Kegiatan press gathering yang diikuti 24 media terpilih, yakni media daring (online), cetak, dan media elektonik yang tersebar di Bali, Nusa Tenggara dan Papua ini bertemakan "Sinergi bersama Media untuk Mendukung Aggressive Growth BPJS Ketenagakerjaan tahun 2019" digelar selama dua hari, 17-18 Oktober 2019.

Erfan Kurniawan dalam sambutannya saat membuka kegiatan menyampaikan tentang pentingnya program BPJS Ketenagakerjaan sebagai perpanjangan tangan negara untuk melaksanakan amanah undang-undang.

"Sesuai dengan Misi BPJS Ketenagakerjaan, kami hadir untuk melindungi dan menyejahterakan pekerja dan keluarganya," ujarnya.

Baca juga: Ikhtiar BPJS Ketenagakerjaan membantu korban PHK

Baca juga: BPJS-TK gandeng LPKN Mataram latih pekerja terkena PHK


Dengan empat program yang dimiliki, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP), BPJS Ketenagakerjaan menyampaikan kepada para pekerja untuk tidak lagi khawatir dalam menjalankan pekerjaannya karena perlindungan diberikan kepada mereka dari berangkat sampai dengan kembali ke rumah.

Dengan demikian, para pekerja dapat fokus pada setiap tugas-tugasnya, untuk memberikan hasil yang optimal. Hal tersebut juga selaras dengan misi BPJS Ketenagakerjaan guna meningkatkan produktivitas dan daya saing pekerja di Indonesia.

Asisten Deputi Wilayah Bidang Kepesertaan, Mohamad Irfan menyampaikan sampai dengan September tahun 2019, jumlah perusahaan yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan telah mencapai 40.470 dengan total jumlah tenaga kerja 738.440.

"Masih banyak tenaga kerja atau perusahaan yang belum mendaftar, kami sudah berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mengeluarkan Perda tentang Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, seperti yang sudah kita laksanakan dengan Pemerintah Daerah di Raja Ampat contohnya. Perda itu nantinya mengatur tentang mekanisme kewajiban perlindungan jaminan sosial bagi pekerja penerima upah dan bukan penerima upah," ujar Irfan

Irfan mengharapkan media turut andil dalam mendukung terselenggaranya Jaminan Sosial Ketenagakerjaan supaya masyarakat dapat mengetahui manfaat yang didapatkan.

"Peran teman-teman (media) ini juga penting, karena media juga punya kewajiban untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat sampai ke pelosok negeri," ucapnya.

Selain sebagai sarana pertukaran informasi, kegiatan press gathering ini juga bertujuan untuk lebih mendekatkan diri antara BPJS Ketenagakerjaan bersama dengan media.

Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari ini ditutup dengan kegiatan outbond" bersama, team building dan menjelajahi hutan pinus menggunakan jeep memberikan pengalaman yang seru bagi karyawan dan awak media.

"Harapan kami, dengan kegiatan press gathering ini, dapat menjadi penyegaran bagi kami dan teman-teman media. Saya tahu, pekerjaan rutin kita di kota asal sudah menanti, tetapi saya berharap dua hari ini teman-teman bisa melepaskan penat di kepala kita untuk bersama-sama menikmati suasana keakraban dan kegiatan yang sudah disiapkan," katanya.

Dengan demikian, lanjut Irfan, supaya nanti para awak media setelah kembali dari Yogyakarta ke tempat tugas masing-masing, semua bisa kembali bertugas dengan semangat baru.*

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan siapkan pelatihan pekerja ter-PHK, ini syaratnya

Baca juga: Rachmat Gobel apresiasi kinerja BPJS Ketenagakerjaan

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019