Harapannya pertanian di Kulon Progo bisa berkembang dan tidak terjadi krisis tenaga kerja sektor pertanian
Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bekerja sama dengan Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang menyelenggarakan pelatihan petani milenial atasi krisis tenaga kerja sektor pertanian.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo, Jumat, mengatakan pelatihan petani milenial sebagai upaya menumbuhkan minat wirausaha bagi petani dan pemuda supaya tertarik kepada sektor pertanian.

"Petani milenial ini diharapkan menjawab tantangan ke depan, bahwa pertanian yang dikelola secara agribisnis bisa menjadi tumpuan pendapatan keluarga," kata Aris.

Ia mengatakan minat tenaga kerja di sektor pertanian ini relatif usia tua, dan SDM rendah. Dinas Pertanian dan Pangan bersama Polbangtan berusaha menggaet petani muda. Harapannya, mereka dapat menggunakan teknologi pertanian.

Baca juga: Tingkatkan produktivitas padi, teknologi Jajar Legowo Super diuji coba

"Harapannya pertanian di Kulon Progo bisa berkembang dan tidak terjadi krisis tenaga kerja sektor pertanian," harapnya.

Aris mengatakan membangun pertanian memang amat penting. Terlebih di era revolusi industri 4.0, sektor pertanian juga perlu beradaptasi dengan teknologi 4.0 untuk menjawab tantangan ke depan.

"Pertanian tak mungkin bisa mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah tanpa teknologi," katanya.

Selain itu, Aris mengatakan pemanfaatan teknologi menjadi sebuah tuntutan dan kebutuhan untuk saat ini, termasuk sektor pertanian.

"Kami, di Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo sedang mengembangkan aplikasi taniKu atau tani Kulon Progo berbasis website dan android," kata Aris.

Ia mengatakan aplikasi ini terdapat berbagai informasi dan layanan yang bisa anda dapatkan untuk memudahkan aktifitas di bidang pertanian. Aplikasi taniKu menyediakan informasi dan layanan, seperti informasi umum mulai dari informasi kios saprodi, pelaku usaha, produk pertanian serta informasi agrowisata.

Selanjutnya, layanan online surat rekomendasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis tertentu, informasi "update" harga komoditas pertanian, layanan konsultasi online tentang hama, tanaman, kesehatan hewan, agrowisata dan agribisnis.

Selain itu, aplikasi taniKu memuat informasi daftar gabungan kelompok tani (gapoktan), kelompok tani dan asosiasi petani yang sudah terdaftar.

"Saat ini, kami sedang menyempurnakan aplikasi ini, dan kami targetkan pada akhir September ini diluncurkan," katanya.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Trihidayun mengatakan aplikasi taniKu juga melayani konsultasi interaktif.

"Petani bisa bertanya hama penyakit, budi daya, agribisnis dan penyakit hewan. Kami sediakan petugas khusus yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari petani," katanya.

Baca juga: Pemerintah pusat diharapkan kembangkan balkondes di Kulon Progo
Baca juga: Realisasi luas tanam padi di Kulon Progo masih rendah

Pewarta: Sutarmi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019