Sentimen 'trade war' AS-China masih menjadi sentimen penggerak utama rupiah
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore, ditutup melemah seiring koreksi mayoritas mata uang negara-negara kawasan regional Asia terhadap dolar AS.

Rupiah ditutup melemah 6 poin atau 0,04 persen menjadi Rp14.172 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.166 per dolar AS.

Kepala Riset Valbury Asia Future Lukman Leong di Jakarta, Rabu, mengatakan pelemahan rupiah pada hari ini masih dominan dipengaruhi sentimen eksternal.

Baca juga: Rupiah hari ini diprediksi masih lanjut melemah

"Sentimen 'trade war' AS-China masih menjadi sentimen penggerak utama rupiah. Sementara dari domestik relatif minim sentimen," ujar Lukman.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengeluarkan ultimatum bahwa putaran berikutnya untuk tarif impor Cina akan segera diberlakukan jika kesepakatan dagang antara kedua negara belum tercapai.

Pemerintah AS tidak akan ragu untuk mengenakan tarif baru terhadap barang-barang China senilai 156 miliar dolar AS pada 15 Desember jika kesepakatan perdagangan belum juga dicapai hingga saat itu.

Baca juga: Rupiah Senin sore berakhir melemah tipis

"Rupiah akan cenderung konsolidasi hingga akhir pekan," kata Lukman.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp14.178 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.168 per dolar AS hingga Rp14.192 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.187 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.140 per dolar AS.

Baca juga: BI ingatkan wisman di Papua Barat wajib gunakan rupiah

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019