Itu hak prerogatif presiden, presiden anggap itu perlu dalam kepemimpinannya, silahkan. Kan presiden yang menentukan kabinetnya, NasDem harus konsisten, kalau tidak nanti jadi inkonsistensi, katanya tadi mau dukung tanpa syarat."
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menganggap pertemuan Jokowi-Prabowo merupakan sebuah pertemuan yang penuh nilai positif untuk bangsa.

"Intinya pertemuan yang sedemikian rupa itu menurut saya pertemuan yang amat sangat memberikan nilai positif. Karena itu kita bertemu, sulit bersalaman bersama bagaimana kita menyelesaikan masalah bangsa," kata Surya Paloh usai membesuk Menko Polhukam Wiranto di RSPAD, Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Minta jatah menteri, Pengamat: Sebaiknya Gerindra istikamah oposisi

Baca juga: Pengamat sebut Gerindra ditinggalkan pemilihnya bergabung di kabinet


Sementara permasalahan bangsa ini kata dia begitu kompleks dan besar, oleh sebab itu perlu kerjasama semua pihak untuk menyelesaikannya.

"Tidak bisa diselesaikan oleh satu kelompok, kita harus bersama menyelesaikannya," ucapnya.

Ketika ditanya pendapatnya tentang Gerindra akan merapat ke dalam koalisi Pemerintahan Jokowi periode 2019-2024 dan ikut mendapatkan posisi menteri, Paloh mengatakan urusan tersebut menjadi hak prerogatif presiden.

"Itu hak prerogatif presiden, presiden anggap itu perlu dalam kepemimpinannya, silahkan. Kan presiden yang menentukan kabinetnya, NasDem harus konsisten, kalau tidak nanti jadi inkonsistensi, katanya tadi mau dukung tanpa syarat," ujarnya.

Baca juga: Jokowi pastikan tetap ada orang Papua di kabinet

Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto, kembali bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, pada sore Jumat 11 Oktober 2019. Keduanya sudah pernah bertemu pada 13 Juli 2019 lalu.

Tatap muka Jokowi dan Prabowo kali ini membahas isu politik, ekonomi, gejolak keamanan sebagian daerah akhir-akhir ini serta soal pemindahan ibu kota.
 

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019