Jakarta (ANTARA) - Mengelola bisnis online di banyak marketplace tentu menguras tenaga dan waktu demi memuaskan konsumen dan pelanggan setianya.

Melihat hal itu, startup solusi e-commerce SIRCLO meluncurkan Connexi, platform manajemen bisnis online multichannel berbentuk SaaS (Software-as-a-Service) untuk membantu brand menjalankan bisnis online secara terintegrasi.

"Menggunakan Connexi dapat memudahkan pemilik bisnis untuk mengelola penjualan mereka di berbagai channel e-commerce dalam satu dashboard," jelas Brian Marshal, CEO SIRCLO, dalam pernyataan persnya, Minggu.

Connexi, menurut Brian, telah terhubung dan terintegrasi ke berbagai marketplace di Indonesia, seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada, Blibli.com, Elevenia, Zalora dan Zilingo.

Connexi juga memungkinkan sinkronisasi penjualan terpadu ke seluruh marketplace serta website toko online yang dibuat melalui SIRCLO Store.

Teknologi Connexi telah digunakan oleh SIRCLO untuk mengelola penjualan online di SIRCLO Commerce. Beberapa brand yang puas menggunakan solusi ini di antaranya Arnott’s, Quaker, KAO, Reckitt Benckiser, L’Oréal Paris, Beiersdorf dan Levi’s.

Secara internal, Connexi berhasil membantu meningkatkan performa penjualan brand-brand tersebut di pasar e-commerce. “Kini, siapa saja bisa menggunakan Connexi dan mengelola penjualan online dengan lebih efisien,” katanya.

Baca juga: Jokowi kenalkan konsep "market place" online kepada petani

Baca juga: Bukalapak uji coba kode QR


Connexi memiliki fitur-fitur yang dapat meningkatkan penjualan dan membantu brand dalam pengelolaan bisnis online; seperti pengelolaan pesanan, integrasi ke berbagai kanal penjualan online hingga proses administrasi pengiriman melalui satu platform.

Melalui Connexi, brand dapat mengunggah produk dalam jumlah banyak ke berbagai marketplace lalu informasi stok barang akan diperbarui secara otomatis. Dengan fitur tersebut, mereka dapat menghemat waktu dan tenaga dalam pengelolaan ribuan pesanan secara sekaligus.

Brand tidak lagi kewalahan dan membatasi diri hanya pada marketplace-marketplace tertentu saja karena limitasi sumber daya dan waktu, karena semuanya sudah bisa diurus melalui satu pintu,” Brian menerangkan.

Selain itu, brand juga dapat menerima dan mengatur semua pesanan yang masuk dari berbagai marketplace secara mendetail melalui fitur pesanan, tanpa perlu khawatir pesanan yang tertukar atau terlewat.

Mengelola setiap penjualan marketplace secara manual umumnya bisa menyita waktu dan sumber daya yang banyak. Proses pengiriman juga bisa dilakukan sekaligus menggunakan sistem nomor resi atau air waybill otomatis yang terintegrasi.

Brand bisa memantau penjualan melalui laporan penjualan terkini tanpa perlu mengakses kanal penjualan online satu persatu. Alhasil, bisa memastikan semua pesanan diantarkan tepat waktu dan kepuasan pelanggan lebih terjamin.

Menurut data McKinsey, nilai keseluruhan pasar e-commerce di Indonesia akan berada di atas angka 65 miliar dolar AS (Rp 922 triliun) dalam 3 tahun mendatang.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa pada tahun 2019, total jumlah usaha e-commerce Indonesia mencapai 26,2 juta unit.

SIRCLO, perusahaan penyedia jasa solusi e-commerce untuk membantu brand berjualan online, setiap bulannya telah berhasil memfasilitasi nilai transaksi lebih dari 4 juta dolar AS (Rp56,7 miliar) di ranah digital.

Baca juga: Inovasi sewa kendaraan, Otomo tawarkan mobil listrik hingga pesawat

Baca juga: Menkominfo pastikan OVO jadi unicorn

Baca juga: Sociolla raih pendanaan Seri D senilai Rp567 miliar

Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019