Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan bahwa menjaga daya tahan tubuh dapat melindungi paru-paru agar tetap sehat, termasuk juga membantu melindungi dari pajanan asap.

"Prinsipnya untuk menjaga paru-paru tetap sehat itu sama saja seperti menjaga diri dari penyakit lain. Pencegahan yang paling penting," kata Ketua Bidang Ilmiah dan Penelitian PDPI Dr. Andika Chandra Putra melalui sambungan telepon kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan ada banyak upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh, terutama untuk menjaga kesehatan paru-paru. Salah satunya adalah dengan menjaga nutrisi tubuh.

Baca juga: PDPI: Kabut asap sebabkan dampak kesehatan jangka pendek dan panjang

Nutrisi tubuh dapat diperoleh dari makanan yang bernutrisi, terutama yang mengandung banyak kalori dan protein.

Bagi perokok, ia mengimbau kepada mereka untuk berhenti merokok karena asap rokok menjadi faktor paling dominan yang memengaruhi kesehatan paru-paru.

Sementara bagi orang-orang yang tidak merokok, ia mengimbau mereka untuk menjauhi orang-orang yang sedang merokok guna mencegah kemungkinan menjadi perokok pasif.

Lingkungan yang memiliki kualitas udara tidak sehat atau terdapat asap juga perlu dihindari. Tetapi jika tidak bisa dihindari, kurangi paparan dengan menggunakan masker, katanya.

"Mengurangi paparan tentu dapat dilakukan dengan menggunakan masker. Yang terbaik, masker yang disposible, baik masker bedah atau N95, sehingga risiko paparannya lebih kecil lagi," tuturnya.

Selanjutnya, imunisasi atau vaksinasi juga, kata dia, sangat baik untuk dilakukan guna menjaga kesehatan paru-paru.

"Makanya kalau orang yang mau haji atau umroh divaksinasi. Gunanya untuk pencegahan, karena (mereka memiliki) risiko terkena infeksi lebih besar," ujarnya.

Baca juga: PDPI imbau korban asap hindari risiko pajanan cegah masalah lanjutan

Pewarta: Katriana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019