Jakarta (ANTARA) - Perkembangan cabang olahraga kriket di Indonesia terus mengalami peningkatan dan hal tersebut dibuktikan oleh atlet putri Tanah Air yang bisa unjuk kemampuan pada Liga Kriket Putri Profesional di Australia.

Atlet yang mulai melebarkan sayap tersebut berdasarkan data yang rilis oleh Pengurus Pusat Persatuan Cricket Indonesia (PP PCI) di Jakarta, Kamis, adalah Ni Made Putri Suwandewi atau yang akrab dipanggil Tori.

Untuk menghadapi tim di Liga Kriket Putri Profesional Australia, Tori bakal bergabung dengan Women's Global Development Squad (WGDS) yang merupakan atlet gabungan dari negara-negara yang prestasi cricketnya dinilai cukup bagus.

Tim gabungan ini akan menghadapi tim-tim dari Women’s Big Bash League (WBBL) yang merupakan Liga Kriket Putri Profesional tertinggi di Australia. Bahkan, Tim WGDS akan menjadi bagian dalam tim profesional untuk beberapa game pertama musim ini.

Baca juga: PCI berharap kriket dapat terus dipertandingkan di POMNAS

Di dalam tim WGDS, Tori akan bergabung dengan Bismah Maroof ( Pakistan sebagai kapten), Rumana Ahmed, Nigar Sultana Joty (Bangladesh), Lara Martiz (Irlandia), Hannah Rowe (New Zealand), Kaia Arua, Tanya Ruma (Papua New Guinea), Katie McGill, Sarah Bryce (Skotlandia), Sornnarin Tippoch, Suleeporn Laomi, Naruemol Chaiwai (Thailand). Mereka akan ditangani pelatih kepala asal Belanda, Sean Trouw dengan Peter Ross sebagai asisten pelatih.

"Kriket Putri telah meningkat dalam beberapa tahun ke belakang dan sangat penting bagi kami menyediakan kesempatan bagi atlet-atlet berprestasi untuk belajar langsung dengan atlet-atlet kelas dunia. Ini sebagai tantangan yang harus dijawab untuk bisa menjadi lebih baik ke depan,” kata Holly Colvin dalam keterangan resminya.

Baca juga: Nama Indonesia bergema di ajang World Cup Cricket London

Selain memperkuat Tim WGDS, Tori juga akan mewakili Indonesia di turnamen Australia Country Cricket Championship (ACCC). Dia bersama rekan Batsmen Indonesia lainnya, Ni Putu Ayu Nanda Sakarini (Nanda) akan memperkuat Tim East Asia Pasific (EAP) melawan klub kota di Australia, 5-11 Januari 2020.

"Tampilnya atlet asal Bali di Australia merupakan suatu kebanggaan. Dan, saya berharap atlet-atlet kriket dari daerah lain mampu mengikuti jejak bajang-bajang Bali yang sudah mampu menembus pertandingan kriket Australia," kata Ketua Umum PP PCI, Aziz Syamsuddin.

"Ya, khusus kepada Tori yang mendapat kesempatan menjajal kemampuan atlet-atlet kriket kelas dunia yang bermain Liga Profesional Australia diharapkan mampu memetik pengalaman berharga. Begitu juga dengan Nanda. Mudah-mudahan kedua ujung tombak Timnas Cricket Putri Indonesia bisa membawa prestasi Indonesia lebih baik ke depan," timpal Wakil Ketua Umum PP PCI, Abhiram S Yadav.

Baca juga: PCI gencarkan pencarian atlet muda potensial

Berikut jadwal pertandingan yang akan diikuti atlet Indonesia :

Rabu, 9 Oktober: WGDS v Melbourne Renegades/Melbourne Stars Combined XI
Kamis, 10 Oktober: WGDS v Strikers; WGDS v Melbourne Renegades/Melbourne Stars Combined XI
Jumat, 11 Oktober: WGDS v Adelaide Strikers
Sabtu, 13 Oktober: WGDS v Hobart Hurricanes/Tasmanian Tigers Combined XI
Senin, 14 Oktober: WGDS v Hobart Hurricanes/Tasmanian Tigers Combined XI.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019