Lubukbasung, (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat, berupaya mengusir harimau sumatra yang memangsa ternak warga di Cubadak Lilin, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Selasa (24/9).

Kepala BKSDA Resor Agam, Syahrial Tanjung di Lubukbasung, Kamis, mengatakan pihaknya menurunkan tim dengan jumlah lima orang berasal dari BKSDA Resor Agam empat orang, dan BKSDA Bukittinggi satu orang.

"Mereka melakukan pengusiran dari Selasa (24/9) dan Rabu (25/9) malam sampai dini hari," katanya.

Ia mengatakan pengusiran itu menggunakan bunyi-bunyian meriam dan senjata api di sekitar lokasi ternak warga dimangsa hewan buas itu.

Selama pengusiran, tambahnya, BKSDA tidak menemukan harimau tersebut, namun menemukan jejak kakinya.

Pengusiran harimau itu berakhir pada Kamis (26/9) dini hari, seandainya masih ada gangguan maka BKSDA akan meluncur ke lokasi lagi.

"Kita akan memasang perangkap apabila masih ada gangguan harimau, dan untuk tahap awal hanya berupa pengusiran," katanya.

Baca juga: Pemprov Sumbar dukung konservasi harimau sumatera

Baca juga: BBKSDA Sumut evakuasi harimau Sumatera ke Sumbar


Dengan kejadian itu, Syahrial mengimbau warga untuk menggembalakan ternak di sekitar rumah, agar tidak dimangsa harimau.

Sebelumnya, seekor anak sapi jenis simental milik Fadri Labai Dikoto (31) warga Cubadak Lilin, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, dimangsa harimau.

Sapi tersebut digembalakan di pinggir hutan dekat rumah korban dan korban mengetahui sapi tersebut dimangsa pada Selasa (24/9) sekitar pukul 13.30 WIB.

Sapi dengan usia sekitar lima bulan itu habis pada bagian perut dan kedua kaki belakang.

"Korban melaporkan kejadian itu ke wali jorong, dan pemerintah nagari melaporkan ke BKSDA," katanya.*

Baca juga: BKSDA Sumbar tunda evakuasi anak harimau sumatera

Baca juga: Lima pelaku perdagangan kulit harimau sumatera diamankan

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019