Padang, (ANTARA) - Imigrasi Kelas I Padang, Sumatera Barat, merazia perusahaan yang mempekerjakan warga negara asing dan satu sekolah yang memiliki siswa asing di Kota Padang, Rabu, guna memastikan mereka memiliki izin yang lengkap sesuai dengan regulasi yang ada.

Kasi Wasdakim Imigrasi Kelas I Padang Indra Sakti Suherman mengatakan bahwa pihaknya memverifikasi data yang ada di lapangan dengan data imigrasi.

"Razia kami lakukan agar tidak ada permasalahan izin tinggal dilakukan warga asing yang ada di sini," katanya di Padang.

Pada hari Rabu, pihaknya mendatangi beberapa perusahaan dan satu sekolah yang ada di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.

Baca juga: Imigrasi Padang denda tujuh WNA "overstay"

Lokasi pertama yang didatangi adalah PT Raju Brothers yang bergerak di bidang pengolahan ekspor gambir. Petugas menemukan empat warga negara asing berkebangsaan India bekerja di perusahaan tersebut.

"Kami periksa kelengkapan izin mereka mulai dari paspor, kitas, dan dokumen lainnya menyangkut izin kerja di Indonesia,” katanya.

Selanjutnya, mereka mendatangi PT Riksa Global Bisnis yang juga bergerak di pengolahan ekspor gambir. Di perusahaan ini terdapat warga negara India Manni Shaker.

"Kami periksa dan ternyata surat-suratnya lengkap. Mereka mempekerjakan 12 pekerja lokal," katanya.

Baca juga: Imigrasi Padang deportasi dua warga asing salahi izin tinggal

Setelah itu, pihaknya juga memeriksa beberapa perusahaan yang ternyata mempekerjakan warga asal India, seperti sebuah perusahaan di wilayah Balai Gadang Koto Tangah ada lima warga negara asing asal India yang juga memiliki izin yang lengkap.

"Mereka memiliki kitas namun paspornya tertinggal di rumah. Kami periksa ternyata lengkap," katanya.

Selanjutnya, di Perguruan Islam Arrisalah Koto Tangah terdapat 16 pelajar asing yang terdiri atas 14 warga Thailand, satu warga Malaysia, dan seorang lagi warga Kamboja.

"Kami lakukan pemeriksaan dan semua dokumen lengkap. Dalam razia ini, kami bekerja sama dengan kepolisian,TNI, Kesbangpol yang tergabung dalam Tim Pora," katanya.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019